indosat (ist)
"Kami tak mau langsung loncat ke LTE karena masih ada banyak kendala dan banyak biaya," kata Teguh Prasetya, Group Head Brand Marketing Indosat, dalam uji coba HSPA+ di kantor pusat Indosat, Jakarta, Senin (9/11/2009).
Kendala yang dimaksud Teguh antara lain belum tersedianya frekuensi untuk LTE, interoperabilitas antaroperator telekomunikasi dunia, infrastruktur, hingga keterbatasan handset dan terminal modem untuk pelanggan.
"Itu sebabnya kami akan lebih dulu mengusung HSPA+ sebelum beralih ke LTE agar perpindahannya smooth. Langkah yang kami lakukan sudah tepat karena sesuai evolusi GSM," lanjut dia.
Kata Teguh, tahapan evolusi yang dilalui teknologi GSM untuk data mulai dari GPRS, EDGE, 3G, HSDPA, HSPA, baru kemudian LTE. "Kalau kami dari 3G, HSDPA, kemudian loncat ke LTE, itu namanya revolusi, bukan evolusi. Evolusi terjadi karena kebutuhan user semakin tinggi."
"Evolusi itu lebih murah dan lebih smooth daripada revolusi. LTE menjanjikan full IP, dan itu membutuhkan effort yang besar secara end to end. Nah, anggap saja dengan HSPA+ kita latihan dulu sebelum ke LTE. Jadi, LTE pelan-pelan saja," pungkas Teguh. ( rou / faw )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar