Mochammad Irzan (wsh/inet)
Menilik layanan yang dimiliki operator telekomunikasi nirkabel, saat ini layanan berbasis 3G --dan hasil peningkatan dari itu-- masih jadi produk andalan yang cukup 'bergengsi'. Tengok saja beberapa operator yang saling klaim kemampuan jaringan mereka.
Nah, memasuki 2010, apakah 3G masih akan jadi primadona? Padahal teknologi lain penerus 3G sudah mulai terdengar gaungnya, terutama Wimax dan LTE.
Mochammad Irzan, Senior Technical Consultant, Juniper Networks, saat berbincang dengan beberapa media di Gran Melia, Jakarta, mengaku masih menunggu penyedia layanan berbasis Wimax untuk muncul di 2010. Toh, ujarnya, beberapa pihak sudah mengantungi lisensi dari pemerintah.
Irzan mengatakan, Wimax bisa dimanfaatkan untuk dua hal: pertama sebagai koneksi langsung ke pengguna akhir dan kedua sebagai koneksi back haul yang digunakan operator.
"Kalau dijual langsung ke pengguna, yang saya ingin lihat adalah berapa harga yang mereka tawarkan. Kalau bisa lebih murah dari yang ada sekarang, itu bisa rame," ujarnya.
Jika pun nantinya hadir untuk pelanggan akhir, penyedia Wimax perlu memperhatikan pesaingnya yang notabene adalah pemain-pemain veteran para operator telekomunikasi seluler.
Di sisi lain, Wimax bisa dimanfaatkan sebagai backhaul untuk membantu operator seluler yang ada. Kapasitasnya yang cukup besar memungkinkan Wimax digunakan untuk keperluan itu. Apalagi mengingat kemampuan jaringan nirkabel operator seluler yang terbatasi oleh frekuensi.
Nah, bagaimana soal Long Term Evolution (LTE). Teknologi yang disebut-sebut sebagai penerus 3G, alias 4G, itu menurut Irzan masih belum akan datang ke Indonesia pada 2010.
"LTE di Indonesia mash 2 atau 3 tahun lagi. Operator di negeri kita masih wait and see," Irzan menandaskan.
( wsh / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar