ilustrasi (ist)
Ya, topik tentang keamanan cyber akan menjadi bahasan kritis dalam pertemuan para pemimpin NATO di Lisabon, Portugal November mendatang. Hal itu ditegaskan oleh deputi Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, William Lynn.
"Aliansi ini memiliki peran krusial untuk mengembangkan perlindungan keamanan jaringan kita. NATO telah memiliki pertahanan nuklir, namun diperlukan pula tameng cyber," ucap Lynn seperti dikutip detikINET dari AFP, Kamis (16/9/2010).
Menurut Lynn, dibutuhkan pertahanan kolektif di ranah cyber dengan mengadopsi strategi pada era Perang Dingin. Pemerintah AS telah mengestimasi terdapat lebih dari 100 agen intelijen asing yang mencoba menembus jaringan di AS saja.
Pentagon mengidentifikasi lima pilar dalam pertahanan cyber. Dibutuhkan pengetahuan bahwa ranah cyber adalah medan perang baru, kebutuhan untuk membuat pertahanan yang aktif, perlindungan infrastruktur penting, meningkatkan pertahanan kolektif serta pengembangan teknologi.
"Saya sangat terkesan dengan kesatuan tujuan dan visi yang sama dalam aliansi ini untuk soal ancaman cyber," pungkas Lynn. ( fyk / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar