Meet Eater
Meet Eater yang merupakan proyek percobaan Bashkim Isai dari Universitas Queensland ini, memang ditakdirkan hidup dari interaksi sosial dengan manusia. Tanaman ini 'makan' dan 'minum' ketika Facebooker yang menjadi fansnya memposting sesuatu pada wall Facebook miliknya.
Akun Facebook Meet Eater bukan akun sembarangan. Melainkan dirancang oleh Isai sedemikian rupa agar bisa berinteraksi dan membalas komentar dengan cara khasnya. Tak disangka, seperti dikutip detikINET dari AFP,Kamis (16/9/2010), Isai menemukan bahwa Meet Eater pada akhirnya 'over dosis' kasih sayang Facebooker sehingga mati.
Maklum saja, menurut Isai, sejak Meet Eater diperkenalkan ke publik dua bulan silam, sekitar 5.000 fans dari seluruh dunia tertarik untuk menghujaninya dengan postingan penuh cinta. "Meet Eater menerima terlalu banyak limpahan kasih sayang. Respons berlebih ini mengakibatkan dia mati," terang Isai.
Dan ternyata, kematian Meet Eater, dikatakan Isai, sudah terjadi untuk yang kedua kalinya. Kini, Meet Eater yang sedang menjalani proses 'reinkarnasi' ketiga, kembali mengundang para fansnya untuk memposting tulisan guna menjaga kadar air dalam tubuhnya seimbang sehingga dia tetap hidup.
"Ada beberapa orang yang sangat sangat intens berkomunikasi dengan Meet Eater. Namun banyak pula yang hanya mengujungi halaman Facebook Meet Eater sesekali dan tidak melakukan apa-apa," terang Isai.
Dia meyebutkan, Meet Eater yang ketiga dirancang sebagai spesies yang lebih toleran dengan kadar air berlebih. Selain itu terdapat pula program otomatis untuk menurunkan kadar air berlebih sehingga Meet Eater bisa menyesuaikan diri. ( rns / fyk )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar