"Dari aspek teknis, gangguan-gangguan sesaat pada jaringan telekomunikasi sangat mungkin terjadi. Sebabnya bisa seperti perubahan cuaca, UPS lagi drop," ujar Tifatul seperti dikutip di akun twitternya @tifsembiring, Sabtu (18/9/2010).
Tifatul menjelaskan, sejak H-7 hingga H+7, Telkom memasang 6 CCTV dan 10 operator telekomunikasi lainnya untuk ikut membantu layanan. Layanan itu terhubung langsung ke Kementerian Perhubungan dan Polri.
"Monitoring jalur mudik sejauh ini relatif lancar. Namun kemarin jaringan CCTV Cikopo terganggu," ungkapnya.
Menurut Tifatul, sistem pengawasan Kementerian Kominfo untuk kualitas jaringan layanan publik secara umum sudah baik. Bahkan pada saat puncak Lebaran tidak terjadi shut down.
"Adapun sidak Presiden pada fasilitas-fasilitas layanan khusus seperti network CCTV Polda dan sebagainya, penting dilakukan agar semua pihak siaga. Teguran-teguran itu wajar," imbuh politisi PKS ini.
Tifatul mengatakan, insiden Presiden yang sempat marah gara-gara jaringan CCTV mati terlalu dibesar-besarkan media. Padahal layanan jaringan CCTV selama ini lancar termasuk dari luar negeri.
"Secara teknis, proses rumit, bahkan pernah pakai 2 satelit," tandasnya.
Seperti diketahui, rencana Presiden SBY memantau arus balik Lebaran 2010, terganggu dengan matinya koneksi CCTV dari Telkom dan Telkomsel di Pospol AJU Cikopo. Saat SBY masuk ke ruangan teleconference melalui kantor Jasa Marga yang berada di sebelah Pospol, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan bahwa koneksi CCTV agak terganggu.
"Izin kami laporkan lebih awal kepada Bapak Presiden karena gangguan teknis dari Telkomsel yang seharusnya seluruh pos real time, tapi karena masalah teknis provider Telkomsel ini, agak terganggu Bapak Presiden," jelas Kapolri.
Saat SBY datang TV flat screen yang semestinya menampilkan gambar CCTV sudah dalam kondisi mati. SBY pun langsung menegur Dirut Telkom dan Telkomsel. SBY pun kesal dan meminta para petinggi perusahaan itu turun tangan.
Setelahnya, pihak Telkomsel menegaskan jaringan CCTV arus mudik lebaran yang dipantau Presiden SBY di Cikopo tak menggunakan jaringannya. Namun pihaknya tak mau menjelaskan jaringan apa yang digunakan saat teleconference itu dilakukan.
Hal ini disampaikan oleh GM Corporate Communication Telkomsel Ricardo Indra kepada detikcom, Jumat (17/9/2010). Namun, Ricardo mengatakan, teguran yang disampaikan Presiden ini membuat perseroan terus berintrospeksi atas kejadian tersebut.
Mabes Polri mengatakan setiap teleconference antar polisi menggunakan jaringan internal kepolisian. Jaringan ini merupakan jaringan komunikasi khusus via satelit bernama intranet. Namun, Mabes Polri mengatakan jaringan CCTV dengan jaringan teleconference berbeda.
( ape / fyk )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar