Ilustrasi (Ist.)
Dikutip detikINET dari Toronto Sun, Kamis (7/10/2010), pria berusia 41 tahun itu bernama Martin Levesque. Ia diketahui bekerja di sebuah kios daging di Pointe-Claire, Kanada.
Levesque ditangkap oleh pasukan polisi anti teror setelah selama satu minggu dilacak aktivitas online-nya. Pria tersebut diketahui menjadi orang yang ke sekian kalinya yang ditangkap setelah usil di situs jejaring sosial terpopuler itu.
Setelah menjalani persidangan, Levesque akhirnya dibebaskan dengan uang jaminan sebesar USD 500 atau sekitar Rp 4,4 juta. Ia juga dilarang berhubungan dengan para pejabat di setiap tingkat pemerintahan dan diperintahkan untuk segera menutup akun Facebooknya.
Tak hanya itu, Levesque juga dilarang memiliki komputer atau smartphone dan dilarang menggunakan internet untuk keperluan apapun.
Sebelumnya, polisi menangkap seorang pria berumur 28 tahun, David Abitbol. Ia diduga telah memposting ancaman kematian di situs Facebook. Abitbol yang dikenal dengan sebutan Dark Killer itu mengatakan bahwa yang ia lakukan hanyalah lelucon. Namun pihak kepolisian menilainya berbeda.
Abitbol dilaporkan masih berada di balik jeruji setelah komentar kejamnya yang diposting mengenai mantan guru sekolah dasarnya beserta seluruh teman sekelasnya diketahui pleh polisi setempat.
"Hari ini kejahatan ada di blog maupun di Facebook. Sebuah perubahan bila dulu kejahatan hanya bisa dilakukan via telepon atau siaran radio. Kita punya masyarakat yang justru membuat ancaman, mereka hanya menggunakan teknologi baru untuk membuat kejahatan itu," tukas pakar teknologi Elias Makos.( feb / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar