(Ist)
Mengingat sebagian besar pengguna internet saat ini mewaspadai pesan spam, para penipu di dunia cyber kini semakin fokus pada layanan web populer seperti Gmail, Facebook, Yahoo atau Hotmail.
Dilansir PC World dan dikutip detikINET, Senin (18/10/2010), mereka umumnya membobol akun, kemudian mengirim pesan mereka ke orang-orang yang ada dalam daftar kontak. Para penipu cyber itu berharap cara ini bisa lebih efektif karena dikirimkan melalui akun yang dikenal si penerima pesan.
"Tentu saja, karena orang-orang cenderung akan menanggapi pesan yang diterima dari orang yang dikenalnya," kata peneliti dari vendor antivirus Webroot, Andrew Brandt.
Korban umumnya tidak tahu jika akun mereka sudah disusupi orang lain. Menurut Google, ada banyak cara yang memungkinkan hal ini bisa terjadi. Diantaranya, username dan password kerap dicuri melalui serangan phising, atau bisa juga melalui software jahat yang merekam software dan password yang diketikkan pada komputer. Terkadang, pelaku kejahatan cyber juga melakukan hack ke website yang terhubung dengan akun Google.
Brandt mengatakan, saran Google untuk mengganti password dua kali setahun sangat masuk akal. Malah menurutnya, pengguna komputer atau gadget harus mengganti password mereka sesering mungkin.
Google juga menyarankan agar password yang digunakan harus sulit ditebak orang lain namun mudah untuk kita ingat.
( rns / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar