Hania (afz/inet)
Bandung - Prestasinya telah diakui dunia. Tapi ada yang masih mengganjal dalam benak Fahma dan Hania, dua bocah juara APICTA 2010 ini. Mereka hanya ingin membuatkan Presiden RI sebuah aplikasi yang bisa membantu kerjanya.
"Saya pengin bikin aplikasi buat Pak SBY. Kakak kenal tidak dengan Pak SBY. Bilangin yah," kata Fahma Waluya Rosmansyah (12) polos saat bercengkrama dengan detikINET di rumahnya, di Jalan Bukit Ligar No 19, Jumat petang (29/10/10).
Hal serupa juga disampaikan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6). Sedikit merajuk dia mendemonstrasikan kemampuannya membuat aplikasi sederhana menggunakan program Scratch. Jari-jari mungilnya dengan lincah menggerak-gerakan mouse.
"Lihat kak, aku bisa bikin ini," katanya bangga saat menunjukan sebuah game sederhana buatannya.
"Aku udah bikin 8 aplikasi. Kakak mau dibuatin?," katanya dengan mimik serius.
Saat ditanya alasan kenapa keduanya ingin membuatkan SBY sebuah aplikasi, keduanya menjawab bahwa mereka ingin membuktikan bahwa anak Indonesia juga bisa membuat game dan aplikasi.
"Habisnya selama ini kita ngga dipercaya kalau itu (aplkasi - red) buatan kita sendiri. Mereka menyangka itu dibuatin orang lain," katanya.
Dalam ajang APICTA 2010, mereka membawa 3 aplikasi untuk dipresentasikan. Ketiga aplikasi tersebut dikemas dalam "My Moms Mobile Phone As My Sisters Tutor". Aplikasi tersebut adalah English for Children (Enrich), Matematika Anak Pintar (Mantap) dan Belajar Huruf, Angka dan Warna (Banana).
Enrich dan Banana langsung menarik perhatian petinggi Nokia yang hadir dalam acara tersebut. Kedua aplikasi ini langsung dimasukan ke dalam OVI Store.
"Saya bangga Enrich dan Banana masuk dalam OVI Store. Saya ingin anak-anak Indonesia tidak hanya menjadi pemain, tetapi bisa menciptakan sendiri permainannya," harapnya.
Dalam waktu dekat, Fahma akan mengikuti kontes Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC). Beberapa aplikasi tengah disiapkan untuk mengikuti ajang tersebut.
( afz / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar