Kerjasama Flexi - Cipaganti (dok.Telkom)
"Telkom tetap serius mengembangkan Flexi ditengah adanya isu konsolidasi dengan pemain sejenis di industri. Hal ini karena Telkom tetap ingin adanya persaingan di industri," tegas Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/10/2010).
Menurutnya, keberhasilan Flexi menggandeng Cipaganti Group membuktikan jajaran unit usaha Flexi masih ingin berkompetisi di industri seiring ditambahkannya biaya pemasaran sebesar 30% dari pagu awal agar terus memperluas pangsa pasar.
“Kalau nilai rupiahnya tidak bisa diungkap. Tetapi sekarang dengan ditambah biaya pemasaran itu membuat jumlah pengguna Flexi mencapai 16,3 juta nomor,” katanya.
Executive General Manager Flexi Triana Mulyatsa menambahkan, keberhasilan Flexi menggandeng Cipaganti memberikan dua arti yakni memperluas pangsa pasar dan bukti memiliki layanan terbaik.
“Kami hampir memberikan total solusi layanan bagi Cipaganti Grup yang memiliki armada, pelanggan, dan karyawan yang banyak. Ini membuktikan Flexi memiliki layanan berkualitas,” jelasnya.
Dijelaskannya, Flexi akan menyediakan dukungan solusi dalam tiga tahapan perjalanan. Pertama, sebelum perjalanan (pre-trip) berupa penyediaan informasi online travel Cipaganti dalam Flexi Browseryang memudahkan pelanggan untuk mengetahui informasi perjalanan dan kapasitas tempat duduk.
Kedua, layanan komunikasi selama perjalanan (In trip) berupa penyediaan akses WiFi-CDMA di dalam mobil Cipaganti dan telepon gratis di travel.
Kemudian, ketiga, setelah perjalanan (after trip) berupa aplikasi SMS untuk Customer Relationship Management (CRM) dan branding Flexi di armada Cipaganti.
“Selain itu kami juga akan menjadikan outlet Cipaganti sebagai titik penjualan dan tentunya para karyawannya menggunakan jasa Flexi untuk berkomunikasi,” katanya.
Presiden Direktur Cipaganti, Andianto Setiabudi mengungkapkan, untuk tahap awal akan ada 250 armada yang dilengkapi dengan solusi layanan In Trip ala Flexi.
“Kami akan tambah secara bertahap sebanyak 250 unit dalam periode tertentu,” jelasnya.
Cipaganti Grup menargetkan pendapatannya melonjak 100% dari Rp 600 miliar pada 2009 menjadi Rp 1,2 triliun tahun 2010 ini.
Hingga Agustus 2010, pendapatannya sudah mencapai Rp 780 miliar. Porsi pendapatan terbesar sekitar 60% diperoleh dari unit bisnis shuttle dan travel, di mana setiap bulan mengangkut sekitar 300 ribu penumpang.
Cipaganti mengoperasikan 1.250 armada, dengan 600 di antaranya dialokasikan untuk bisnis shuttle and travel. Saat ini dalam satu hari Cipaganti melayani lebih dari 800 perjalanan shuttle and travel atau rata-rata empat menit sekali. Dengan kapasitas kursi lebih dari 120.000 per bulan.
Bisnis shuttle and travel tersebut dijalankan dari 60 outlet di wilayah Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Jabodetabek, Bandara Soekarno-Hatta, Semarang, Solo, Jogjakarta, Purwokerto, Surabaya, Jember, Malang dan Denpasar.( rou / rou )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar