WebP diklaim Google akan menghasilkan ukuran file yang lebih kecil untuk file gambar yang sering dibagi. Menurut Google, foto dan gambar lainnya berkontribusi sekitar 65 persen dari semua konten yang diakses melalui web.
Nah, jika file gambar itu di re-encoded atau dikode ulang dengan WebP, seperti dilansir PC Mag dan dikutip detikINET, Jumat (01/10/2010), akan menghasilkan file yang rata-rata 39 persen lebih kecil ketimbang format lain. WebP juga dikatakan bisa mengurangi load pada server, ISP (Internet Service Provider) termasuk operator mobile dan web browser client sendiri.
Saat ini, file gambar umumnya encoded atau dikodekan melalui JPEG, yakni sebuah standar format gambar yang diperkenalkan pada 1992. JPEG dinilai sebagai standar lossy, yang artinya beberapa fidelity gambar hilang saat foto dikodekan atau dikode ulang. Sementara format gambar lain seperti .PNG, menggunakan lossless compression yang mempertahankan data gambar asli.
"Untuk memperbaiki kompresi yang disediakan JPEG, kami menggunakan kompresor gambar berdasarkan VP8 codec yang dibuat menjadi open source oleh Google pada Mei 2010," kata Product Manager Google Richard Rabbat.
Sejumlah gambar yang terposting di Google sudah dikodekan dengan format baru ini. Namun hambatannya, belum semua browser mendukung file gambar WebP, termasuk Chrome yang notebene merupakan produk Google.
Itu sebabnya Google berencana menambah dukungan untuk WebP yang dihadirkan dalam Webkit, yang juga diperuntukkan untuk browser Chrome. Disini, Google memposting sejumlah tool konversi dan menyediakan analisa statistik format WebP dibandingkan dengan format JPEG. ( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar