SLEMAN, KOMPAS.com — Guguran besar material meluncur beruntun dari puncak Gunung Merapi ke arah selatan dan tenggara sepanjang Selasa (25/10/2010) siang. Guguran yang menimbulkan suara berdentum dan gemuruh panjang itu terpantau terjadi pukul 14.04, 14.24, dan 15.15 WIB.
Sebagian luncuran lava terlihat sampai ke Gunung Kendil, punggung bukit yang terletak di arah timur/tenggara Merapi. Adapun guguran lainnya tidak termonitor karena kawasan puncak Gunung Merapi tertutup awan sangat tebal.
Frekuensi guguran lava, gempa vulkanik dangkal, dan gempa multifase sepanjang hari ini memang dilaporkan meningkat drastis. Namun, titik api atau luncuran awan panas belum terlihat.
Sekitar pukul 15.15 juga dilaporkan bahwa ada guguran material dari puncak, tetapi tidak terlihat secara visual. Informasi ini dihimpun Tribun dari relawan-relawan di berbagai titik desa tertinggi di lereng selatan Merapi yang tergabung dalam Komunitas Lereng Merapi (KLM) via radio komunikasi mereka.
Luncuran material juga terpantau dari Balerante dan Deles Indah di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Persiapan evakuasi warga juga terus berlangsung jika sewaktu-waktu keadaan memburuk akibat erupsi Merapi. Sementara itu, di posko-posko bencana di Pakem, Hargobinangun, Cangkringan, persiapan untuk menerima pengungsi terlihat makin intensif.
Petugas Satkorlak PBA Sleman dan DIY serta anggota TNI dari Yonif 403/Kentungan bahu-membahu menyiapkan berbagai kelengkapan darurat. (Tribunnews.com/Setya Krisna Sumargo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar