(Ist)
"Syukur Alhamdulillah, kita bahkan mampu mengungguli negara-negara besar seperti China, India, Jepang dan Australia", ujar Menkominfo Tifatul Sembiring.
Indonesia, dalam perebutan kursi anggota dewan regulator telekomunikasi dunia ini tergabung dalam region E, dimana ada 17 negara yang memperebutkan 13 kursi. Namun pemilihan dilakukan oleh seluruh anggota ITU yang totalnya berjumlah 192 negara.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto pun mengungkapkan hal senada. "Indonesia telah hattrick memecahkan rekor terpilih selama tiga periode berturut-turut di lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bergengsi yang mengurus masalah telekomunikasi," ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (12/10/2010).
Indonesia berhasil mendapat dukungan 135 suara dari 157 negara yang ikut memberikan suaranya. Demikian dilaporkan dari sidang ITU Plenipotentiary Conference 2010, Senin siang (11/10/2010) pukul 14.00 waktu Guadalajara, Meksiko atau 02.00 WIB dini hari.
ITU merupakan salah satu badan PBB yang berwenang membuat regulasi dan lisensi di bidang telekomunikasi, seperti lisensi posisi satelit, frekuensi internasional, roaming internasional, standardisasi di bidang telekomunikasi dan lain-lain.
Itu sebabnya, kedudukan sebagai anggota dewan ITU dianggap sebagai posisi strategis untuk bisa ikut serta menetapkan kebijakan-kebijakan ITU yang diusulkan oleh badan-badan di bawah ITU, mempersiapkan laporan kebijakan dan merencanakan strategi ITU serta mengusulkan program kerja dari masing-masing sektor.
( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar