Bandung - Walaupun kategori line follower oleh sebagian orang dianggap sebagai kategori main-main, namun kompetisi line follower merupakan dasar dari kompetisi robot yang lebih rumit. Itulah alasan ITB tetap fokus menjadikan line follower sebagai fokus perlobaan dalam Ganesha Line Follower Robot (Galelobot) 2010.
"Line Follower Robot merupakan dasar pembuatan robot cerdas. Kita kuatkan dasarnya sebelum masuk ke kompetisi robot yang lebih rumit yang menggunakan artificial intelegence lebih kompleks," ujar ketua pembina panitia Galelobot 2010, Dr. I Gde Nyoman Merthyasa M.Eng saat ditemui detikINET di Gedung Rektorat ITB.
Diakui oleh Komang, demikian pria ini akrab dipanggil, memang line follower bisa dibilang main-main. Tapi dari permainan ini pada dasarnya menguji tingkat intelejensi tim yang akan bertanding.
"Tracknya kita bikin lebih menantang dari tahun kemarin. Selain harus cepat, robotnya juga harus mampu membaca medan," jelasnya.
Line follower merupakan kompetisi robot dimana robot tersebut harus mengikuti garis-garis yang telah ditentukan. Garis tersebut mempunyai lebar tertentu dengan warna dan hitam, putih, atau warna lainnya. Semakin cepat robot tersebut melaju tanpa keluar garis, maka robot tersebutlah yang menang.
"Memang untuk robot jenis ini, aplikasi real di kita belum terlihat. Namun, ini adalah dasar bagi robot yang lebih cerdas," tukas Komang saat ditanya penerapan robot line follower dalam kehidupan manusia sehari-hari.
( afz / eno )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar