Screenshot SriMulyani.net
Jakarta - Situs kajian etika publik, SriMulyani.net, diakui sempat jadi korban ulah dedemit maya. Serangan yang terjadi disinyalir cukup merepotkan pengelolanya.
Informasi yang diterima detikINET, lewat email dari pembaca, Minggu (3/10/2010), mengatakan situs SriMulyani.net sempat tidak bisa diakses pada Minggu pagi, 3 Oktober 2010.
Diduga, situs itu jadi korban aksi dedemit maya. Dugaan ini juga diperkuat dengan pesan yang disampaikan pengelola situs itu lewat account Twitter resminya.
"Situs #srimulyani.net telah di-hacked pada pagi hari ini," bunyi tweet dari account @SriMulyaniNet pada pukul 11:30-an WIB.
Menurut informasi yang diterima detikINET, serangan yang terjadi cukup merepotkan. Disinyalir, serangan itu terjadi hingga ke level root (tingkat paling dasar-red) dari server yang digunakan.
Serangan itu tidak hanya ditargetkan pada SriMulyani.net secara spesifik. Semua situs yang menggunakan server yang sama dengan SriMulyani.net disinyalir mengalami gangguan serupa.
Pada pukul 12:30-an WIB, situs SriMulyani.net telah bisa diakses kembali.
( wsh / wsh )
Informasi yang diterima detikINET, lewat email dari pembaca, Minggu (3/10/2010), mengatakan situs SriMulyani.net sempat tidak bisa diakses pada Minggu pagi, 3 Oktober 2010.
Diduga, situs itu jadi korban aksi dedemit maya. Dugaan ini juga diperkuat dengan pesan yang disampaikan pengelola situs itu lewat account Twitter resminya.
"Situs #srimulyani.net telah di-hacked pada pagi hari ini," bunyi tweet dari account @SriMulyaniNet pada pukul 11:30-an WIB.
Menurut informasi yang diterima detikINET, serangan yang terjadi cukup merepotkan. Disinyalir, serangan itu terjadi hingga ke level root (tingkat paling dasar-red) dari server yang digunakan.
Serangan itu tidak hanya ditargetkan pada SriMulyani.net secara spesifik. Semua situs yang menggunakan server yang sama dengan SriMulyani.net disinyalir mengalami gangguan serupa.
Pada pukul 12:30-an WIB, situs SriMulyani.net telah bisa diakses kembali.
( wsh / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar