Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Membuat baterai ponsel menjadi sepuluh kali lebih tahan lama menjadi target pertama dari proyek riset bernama Steeper yang kini tengah digawangi IBM, Infineon dan sejumlah perguruan tinggi di Eropa.
Baterai ponsel yang tidak tahan lama menjadi masalah tersendiri. Pasalnya, konsumen harus mengisi ulang baterai mereka setiap hari. Ini tak hanya menjadi keluhan konsumen, tetapi para pembuat ponsel itu sendiri, seperti Nokia, Apple atau Research In Motion (RIM).
"Teknologi baterai tak lagi memenuhi kebutuhan daya smartphone masa kini yang terus meningkat. Dengan demikian, manajemen dan efisiensi daya menjadi tantangan terbesar yang dihadapi vendor ponsel guna memberikan kepuasan bagi konsumen," kata analis dari Canalys, Tim Shepherd.
Disitat detikINET dari Reuters, Kamis (28/10/2010), berdasarkan catatan International Energy Agency (IEA), rata-rata perangkat elektronik saat ini menghabiskan sekitar 15 persen konsumsi listrik dalam sebuah rumah tangga. Dan kebutuhan energi ini diprediksi melonjak tiga kali lipat pada 2030.
"Visi kami adalah membagi riset ini guna memungkinkan para manufaktur membuat sebuah komputer atau perangkat memanfaatkan energi yang tak diperlukan saat mode sleep. Ini yang kami sebut PC nol watt," kata kooordinator proyek Adrian Ionescu dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne.
Para ilmuwan akan menerapkan teknologi nano untuk mengurangi konsumsi listrik, biaya, serta memperpanjang umur baterai gadget. Proyek Steeper juga bertujuan mengurangi kebutuhan energi perangkat elektronik lainnya seperti TV atau komputer super 10 kali lebih hemat saat aktif, dan mengurangi konsumsi daya secara virtual dalam keadaan standby.
( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar