Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Kabar palsu kembali beredar. Kali ini diberitakan pihak yang mengatasnamakan seorang pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menginformasikan bahwa akan ada gempa bumi melanda Pantai Selatan Jawa dari tanggal 8-11 November 2010.
Jelas, itu hanya hoax (kabar bohong). BMKG sudah membantah beredarnya isu melalui SMS dan BBM tersebut. Heru Sutadi, Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menilai, informasi yang tidak valid dan tidak dapat dipercaya sumbernya merupakan hoax.
"Tujuannya hanya untuk menimbulan kepanikan di tengah masyarakat. Sebab, sampai saat ini tidak ada yang dapat memastikan kapan gempa tepatnya akan terjadi," tukasnya kepada detikINET, Senin (8/11/2010).
Meski begitu, lanjut Heru, mengingat kondisi bangsa dan negara yang sedang mengalami berbagai bencana, hendaknya masyarakat tetap waspada. Kewaspadaan tetap diperlukan jika sewaktu-waktu ada kejadian di luar kendali manusia.
"Namun tetap harus mengacu pada informasi resmi yang terjadi dengan hal tersebut, dari instansi terkait," tukasnya.
Setelah dihantam letusan Gunung Merapi, gempa dan tsunami di Mentawai, hingga banjir bandang di Wasior Papua, masyarakat memang bisa lebih sensitif jika mendengar kabar soal bencana.
Presiden SBY pun sampai mengingatkan pengungsi supaya tidak mempercayai isu-isu yang tidak bertanggung jawab tersebut ketika berkunjung ke posko pengungsian korban Gunung Merapi di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta.
"Saya juga sampaikan, terkait adanya berita yang menyesatkan, ketika pemerintah sedang berusaha keras menanggulangi bencana, beredar SMS yang tidak bertanggung jawab. Bukan membantu dan peduli, malah menakut-nakuti. Saudara semua di sini harus mendengar penjelasan dari pemerintah," kata SBY. ( ash / fyk )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar