(Ist)
Jakarta - Investigasi yang dilakukan Facebook terkait dengan laporan kebocoran data pengguna Facebook melalui aplikasi populer, menemukan bahwa beberapa developer atau pengembang aplikasi dibayar oleh para pengumpul data atau data broker untuk menyebarkan UID (User Identification Data).
Ini jelas melanggar aturan Facebook karena seperti diketahui, situs jejaring sosial populer tersebut sebelumnya telah menegaskan bahwa dalam daftar kebijakan Facebook yang disepakati oleh developer, jelas disebutkan bahwa mereka dilarang membocorkan data pengguna.
"Untuk itu, para developer yang melanggar akan menjalani proses penangguhan selama enam bulan. Dalam kurun waktu tersebut, praktik pengumpulan data mereka akan diperiksa guna memastikan bahwa mereka mematuhi aturan Facebook," demikian pernyataan Facebook yang dikutip detikINET dari Sydney Morning Herald, Senin (01/11/2010).
Adapun developer yang terkena penangguhan ini, dikatakan Facebook jumlahnya tak terlalu banyak, namun Facebook tidak merinci jumlah pastinya. Situs besutan Mark Zuckerberg ini hanya mengatakan, sebagian besar adalah developer skala kecil, dan tak ada satu pun diantaranya yang aplikasinya termasuk dalam daftar 10 terpopuler, sebagaimana yang dilaporkan Wall Street Journal beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, dalam investigasinya, Wall Street Journal mengklaim ada 10 aplikasi Facebook yang rentan membocorkan data pengguna, diantaranya termasuk game populer FarmVille, Mafia Wars dan Texas Hold’em. Aplikasi tersebut diketahui menyebarkan identitas pengguna Facebook yang disebut UID untuk keperluan periklanan atau data lacak internet. ( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar