KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Selasa, 02 November 2010

Indonesia Dapat Pinjaman 37 Unit Telepon Satelit



Jakarta - International Telecommunication Union (ITU) menunjukkan rasa empatinya atas musibah bencana alam di bumi Indonesia. Badan PBB yang menangani bidang telekomunikasi ini meminjamkan 37 unit perangkat telekomunikasi untuk dioperasikan di Mentawai.

Ke-37 perangkat itu berupa telepon satelit yang terdiri Iridium tipe 9505A sebanyak 10 set, Thuraya tipe SO-2515 sebanyak 10 set, Inmarsat tipe Wide Eye 16 set, dan Inmarsat tipe HNS 9201 (data dan voice) sebanyak 1 set.

Masing-masing perangkat tersebut dilengkapi dengan pulsa yang sudah terisi USD 1.000. Adapun penempatannya dilokalisir di posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Mentawai yang penggunaannya difasilitasi dan dikontrol langsung oleh lembaga tersebut.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, ke-37 perangkat telekomunikasi tersebut sudah diserahkan pada 1 November 2010 kepada BNBP.

Adapun lama peminjamannya selama 2 bulan dan diprioritaskan untuk membantu komunikasi dan koordinasi BNPB dan berbagai tim relavan untuk mengatasi kelangkaan dan keterbatasan jaringan komunikasi di beberapa daerah tertentu yang terkena dampak langsung dari gempa bumi dan tsunami di Mentawai.

Menurut Gatot, adanya bantuan dari ITU tersebut bukan berarti kemampuan jaringan telekomunikasi yang ada tidak mencukupi. Baik Telkom dan Telkomsel sudah menormalkan secara penuh jaringannya pada 27 dan 28 Oktober lalu. Bahkan mereka sudah meningkatkan kapasitas jaringannya meskipun terjadi lonjakan trafik telekomunikasi yang sangat tinggi.

"Ini belum terhitung dengan peranan RAPI dan ORARI, khususnya dari wilayah Sumatera Barat dan beberapa daerah lainnya di Sumatera. Bahwasanya ada beberapa daerah terpencil tertentu tidak terjangkau komunikasi, maka hal tersebut semata-mata karena selama ini memang belum tercover jangkauan layanannya," tukas Gatot, dalam keterangannya, Selasa (2/11/2010).
( ash / rns )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages