(Ist)
"Berdasarkan informasi dari sejumlah relawan di Jogja, mereka telah menemukan dan menangkap beberapa orang yang diduga telah melakukan upaya jamming," kata Kepala Pusat Informasi Kementerian Kominfo Gatot S Dewabroto, saat dihubungi detikINET, Sabtu (06/11/2010).
Hanya saja, dikatakan Gatot, pihaknya belum tahu berapa jumlah pelaku jamming yang ketahuan, karena petugas Balmon masih dalam perjalanan untuk melakukan pelacakan.
"Polisi baru akan dilibatkan jika diproses secara hukum. Hanya saja kesulitannya adalah, ulah orang-orang iseng tersebut hit and run, sehingga agak sulit terlacak mengingat modulasinya berubah-ubah," papar Gatot.
Menurut informasi yang didapat Gatot dari Balmon Jogja, aksi jamming tidak dilakukan oleh aparat, melainkan oleh orang-orang yang kemungkinan frustasi karena sulit masuk frekuensi 907 untuk perangkat HT (Handy Talkie), mengingat komunikasi saat terjadi bencana sangat padat.
Sementara itu, perwakilan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Jogja yang dikontak Gatot mengatakan upaya jamming saat ini sudah mulai mereda. "Karena ramai pemberitaan, upaya jamming turun drastis," ujarnya.
Kominfo hingga saat ini dikatakannya terus berupaya meminimalisir gangguan akibat jamming. Balmon akan mengecek sistem komunikasi yang digunakan para relawan untuk diberikan frekuensi pengganti, sambil terus melakukan pelacakan jamming. Karena jika dibiarkan, akan menggangu sistem komunikasi yang telah ada.
"Kominfo tidak mau kompromi siapapun yang melakukannya (jamming), karena koordinasi antara Kominfo, aparat TNI, Polri, relawan dan komunitas RAPI dan ORARI sudah cukup rapi di area darurat Merapi ini," tegasnya.
( rns / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar