ilustrasi (ist)
Jakarta - Banyak analis memperkirakan, smartphone lambat laun akan menggusur perangkat navigasi (GPS). Benarkah ponsel pintar ini kemudian akan sepenuhnya menamatkan 'riwayat' perangkat tersebut?
Sesuai dengan namanya, smartphone yang berarti ponsel pintar, bisa membantu penggunanya mengerjakan apa saja. Tentu saja, karena smartphone dibekali berbagai kemampuan, termasuk sistem GPS di dalamnya.
Analis asal Swedia, Berg Insight memperkirakan pengapalan perangkat navigasi personal (PND/personal navigation device) akan mencapai puncaknya sebanyak 42 juta di tahun depan dan kemudian akan menurun secara bertahap seiring dengan kian banyak orang yang beralih menggunakan smartphone dengan kemampuan GPS di dalamnya.
Dikutip detikINET dari PC Mag, Rabu (17/11/2010), perkiraan ini sangat jauh dibandingkan beberapa tahun silam, dimana perangkat GPS berbanderol ratusan dolar dari merek-merek terkemuka seperti Garmin, TomTom dan Magellan berada di urutan teratas dalam daftar wajib belanja para pecinta gadget.
Banyak yang memperkirakan, penurunan pamor GPS dipengaruhi kemunculan berbagai perangkat Android sejak Oktober 2008. Seperti diketahui, perangkat berbasis Android dibekali Google Maps dan berbagai layanan navigasi gratis bagi para pelanggan.
Selanjutnya Nokia juga mulai menyediakan software navigasi Ovi Maps. Kabarnya, pelanggan mobile yang menggunakan layanan tersebut tumbuh 57 persen pada kuartal pertama 2010, dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Namun meski data menunjukkan perangkat GPS terancam tergusur, Berg tidak melihat perangkat ini akan tamat sepenuhnya. Karena menurutnya, dalam beberapa tahun mendatang di wilayah-wilayah seperti Eropa dan Amerika Utara, masih banyak konsumen yang berminat memiliki lebih dari satu perangkat dengan kemampuan GPS.
( rns / fyk )
Sesuai dengan namanya, smartphone yang berarti ponsel pintar, bisa membantu penggunanya mengerjakan apa saja. Tentu saja, karena smartphone dibekali berbagai kemampuan, termasuk sistem GPS di dalamnya.
Analis asal Swedia, Berg Insight memperkirakan pengapalan perangkat navigasi personal (PND/personal navigation device) akan mencapai puncaknya sebanyak 42 juta di tahun depan dan kemudian akan menurun secara bertahap seiring dengan kian banyak orang yang beralih menggunakan smartphone dengan kemampuan GPS di dalamnya.
Dikutip detikINET dari PC Mag, Rabu (17/11/2010), perkiraan ini sangat jauh dibandingkan beberapa tahun silam, dimana perangkat GPS berbanderol ratusan dolar dari merek-merek terkemuka seperti Garmin, TomTom dan Magellan berada di urutan teratas dalam daftar wajib belanja para pecinta gadget.
Banyak yang memperkirakan, penurunan pamor GPS dipengaruhi kemunculan berbagai perangkat Android sejak Oktober 2008. Seperti diketahui, perangkat berbasis Android dibekali Google Maps dan berbagai layanan navigasi gratis bagi para pelanggan.
Selanjutnya Nokia juga mulai menyediakan software navigasi Ovi Maps. Kabarnya, pelanggan mobile yang menggunakan layanan tersebut tumbuh 57 persen pada kuartal pertama 2010, dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Namun meski data menunjukkan perangkat GPS terancam tergusur, Berg tidak melihat perangkat ini akan tamat sepenuhnya. Karena menurutnya, dalam beberapa tahun mendatang di wilayah-wilayah seperti Eropa dan Amerika Utara, masih banyak konsumen yang berminat memiliki lebih dari satu perangkat dengan kemampuan GPS.
( rns / fyk )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar