ilustrasi (ist)
Jakarta - Telkom bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendirikan Broadband Learning Center (BLC) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Pembangunan sarana edukasi internet di kawasan itu secara geopolitis sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia.
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya Telkom membangun masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif melalui program Corporate Social Responsibility atau CSR," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, Senin (1/11/2010).
Telkom yang tengah bertransformasi ke bidang Telecommunication-Information-Multimedia-Edutainment (T.I.M.E) coba mewujudkan tema besar 'Membangun Indonesia Cerdas'. Untuk mewujudkan komitmen itu, dkembangkan berbagai program strategis di bidang pendidikan yang berkelanjutan.
"Antara lain Internet Goes to School, e-Learning, Smart Campus, Bagimu Guru Kupersembahkan, pembangunan BLC termasuk di pulau-pulau terluar seperti Pulau Sebatik, Santri indigo, Kreasi Konten dan Aplikasi, Program Cooperative Education (COOP) dan lain-lain," papar Eddy.
Strategis
Pendirian BLC di perbatasan Indonesia-Malaysia, menurut General Manager Telkom Kalimantan Binuri, tidak hanya terkait dengan aktivitas CSR Telkom, tetapi juga memiliki aspek strategis. "Selain aspek pertahanan dan keamanan pada batas teritori negara, aspek sosio-ekonomi juga tak kalah penting," tukasnya.
Entikong merupakan pintu gerbang antarnegara, menjadikan wilayah ini juga sebagai pintu perekonomian bagi masyarakat di sekitarnya. Adanya Rumah Pintar di Entikong yang dikelola TNI dengan melibatkan masyarakat setempat, khususnya dari unsur pendidikan, merupakan langkah tepat untuk memajukan wawasan.
Eddy Kurnia menjelaskan, perhatian untuk memposisikan wilayah perbatasan menjadi wilayah terdepan atau serambi, perlu mendapatkan dukungan banyak pihak. Tidak hanya pihak yang terkait dengan pertahanan keamanan namun juga bidang ekonomi, pendidikan serta sarana prasarana fasilitas umum di wilayah tersebut.
Ketahanan negara menurutnya dibangun dari berbagai aspek, ketahanan di perbatasan ditopang secara fisik oleh militer sementara di sisi lain ketahanan sosio-ekonomi dibangun dari peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan dan terbukanya akses informasi dan telekomunikasi bagi masyarakat.
Sehingga keberadaan telekomunikasi dan internet diharapkan mampu mendorong aspek sosio-ekonomi, serta mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan wawasan atau knowledge .
Juli 2010 lalu, Telkom bekerjasama dengan TNI dan Pemerintah Kabupaten Nunukan meresmikan Sebatik Broadband Village di Pulau Sebatik, yang juga merupakan wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Tawau, Malaysia.
Kali ini, Telkom kembali menjalin kerjasama dengan Komando Distrik Militer 1204 TNI-AD Sanggau serta Pengelola Rumah Pintar untuk mewujudkan laboratorium komputer yang didukung dengan akses Internet broadband untuk kemudian dinamakan BLC.
Selain melakukan pelatihan ketrampilan dan pengetahuan tentang Internet sebagai teknologi terkini kepada masyarakat di Entikong dan sekitarnya, Telkom juga memberikan bantuan akses informasi dunia maya untuk masyarakat melalui akses Hotspot Internet di Area Rumah Pintar, Koramil, Polres, dan Pintu Perbatasan.
( rou / rou )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar