(Ist)
"Sejauh ini tak ada gangguan layanan pelanggan. Semua masih terkendali dengan baik. Komitmen layanan kepada pelanggan tetap jalan terus, baik fungsi customer servies ataupun teknis," kata PGS Head of Corporate Communication Telkom Eddy Kurnia di Restoran Sari Kuring, Jakarta, Kamis (16/12/2010).
Layanan Flexi dikhawatirkan bakal terbengkalai jika Serikat Karyawan (Sekar) Telkom yang memiliki 22 ribu anggota jadi mewujudkan rencana mogok massal jika konsolidasi Flexi-Esia tetap diteruskan.
Menurut Ketua Umum DPP Serikat Karyawan Telkom Wisnu Adhi Wuryanto, ancaman ini bukan main-main.
"Jika ada direksi dan komisaris Telkom yang pro penjualan aset negara masih terpilih pada RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) besok, kami minta diganti. Jika tidak, 22 ribu karyawan Telkom akan mogok bekerja," tegasnya.
Kekhawatiran bakal terganggunya layanan Flexi tak hanya menerpa 16,8 juta
pelanggannya yang tersebar di seluruh nusantara, namun juga disuarakan oleh lembaga National Government Monitoring (NGM).
"Telkom Flexi sebagai produk dari Telkom yang merupakan BUMN selain harus
meningkatkan daya saing juga akan dapat mengedepankan pelayanan terhadap konsumen melalui berbagai aksi korporasi dan rencana strategis," kata Ulung Purnama dari NGM.
( rou / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar