Ilustrasi (reuters)
Washington - Bagi remaja modern, Facebook dan SMS sudah jadi semacam kebutuhan pokok. Sehari saja tak menggunakan dua hal itu mereka bisa kelabakan, apalagi selama seminggu. Namun ratusan pelajar ini merasa siap melakukan tantangan itu.
Ya, sekitar 400 pelajar, guru dan staf di Shorecrest dan Shorewood High Schools di Amerika Serikat, coba puasa memakai Facebook, ponsel, dan Twitter selama seminggu. Kecuali dalam keadaan darurat, perangkat tersebut tak boleh digunakan di sekolah maupun di rumah.
Proyek bertajuk 'The Social Experiment' ini diotaki oleh Trent Mitchell, guru di Shorecrest. Dia menilai anak-anak sekolah selalu saja sibuk utak-atik ponsel mereka ketimbang berinteraksi dengan para temannya.
"Saat berjalan antar ruang kelas, Anda akan melihat anak-anak berjalan sambil tertunduk dan SMS-an," ucapnya, yang detikINET kutip dari KomoNews, Kamis (9/12/2010).
Itu sebabnya dia membesut proyek ini. Dia minta para siswa tidak terhubung dengan perangkat teknologi selama beberapa waktu. Ternyata para siswa menyambutnya dengan senang.
Jika berhasil melakukan tantangan ini, beberapa hadiah sudah menanti, misalnya voucher Starbucks. Ketika dimintai pendapatnya, para siswa mengutarakan antusiasmenya.
"Kukira aku bisa melakukannya dan tak akan terlalu sulit. Namun jika memang sulit, aku mungkin harus mengevaluasi hubunganku dengan hal-hal itu. Ingin kubuktikan bahwa semua itu hanyalah barang tambahan dalam hidup, bukan sesuatu yang bikin ketagihan," ucap Matthews, pelajar setempat.
Sebagai ujian dalam eksperimen ini, pihak sekolah antara lain bakal memata-matai para siswa untuk membuktikan mereka benar-benar tak mengakses Facebook. SMS-SMS palsu pun akan ditebar dan jika para siswa membalasnya, berarti mereka gagal. ( fyk / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar