BlackBerry Onyx (Ist.)
Jakarta - Handset keluaran Research In Motion (RIM) identik dengan model qwerty. Sang produsen BlackBerry pun tetap setia dengan gaya tersebut dan optimistis bahwa handset dengan keypad banyak ini akan lebih bersinar ketimbang model layar sentuh (touch screen).
Demikian dikatakan Gregory Wade, Managing Director RIM Asia Tenggara terkait kans BlackBerry di medan persaingan smartphone yang kian sengit itu.
Hal tersebut menurut Greg bukan lantaran keyakinan RIM seorang, namun juga sudah dipertegas dengan prediksi dari sejumlah lembaga analis.
"Ini penelitian dari beberapa lembaga riset. Intinya, mereka memprediksikan bahwa ke depannya handset qwerty dan hybrid (gabungan antara touch screen dan qwerty) akan mengalami pertumbuhan," jelasnya.
Lalu bagaimana dengan prediksi pertumbuhan untuk handset layar sentuh? "Mereka akan flat," tukas Greg, dalam sesi diskusi terbatas dengan beberapa media.
Hal inilah yang membuat vendor asal Kanada itu kian pede terjun ke persaingan bebas pasar smartphone. RIM memang enggan mengomentari bagaimana peluang mereka menghadapi serbuan ponsel Android atau pesaing lainnya.
Namun yang pasti Greg berkeyakinan, persaingan yang semakin ketat justru akan membuat pasar semakin 'seksi'. "Jika pasar semakin ketat, tentu pasar juga akan semakin besar," pungkasnya.
( ash / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar