Jakarta - ZTE Corp. baru saja merayakan 11 tahun keberadaannya di Indonesia. Salah satu harapan yang dipanjatkan vendor asal China ini di hari jadinya adalah, ingin ponsel mereka kian diterima pasar.
ZTE memang bukan terlahir sebagai produsen ponsel. Sejak didirikan pada 50 tahun silam, perusahaan ini lebih identik sebagai penyedia solusi jaringan dan perangkat telekomunikasi.
"Baru 15 tahun terakhir ZTE terjun ke bisnis ponsel," ujar Fan Xiaoyong, Managing Director ZTE Indonesia, dalam jumpa pers di The Apartement, Jakarta, Kamis (16/12/2010).
Ia pun mengakui jika core bisnis ZTE masih didominasi penyedia solusi infrastruktur telekomunikasi, termasuk di pasar Indonesia. Namun mengingat pasar ponsel Tanah Air semakin seksi, ZTE pun turut tergiur untuk turut menikmatinya.
"Kami berharap komposisi bisnis terminal (modem dan ponsel) ZTE mampu mencapai angka 50-50, berbagi dengan segmen infrastruktur," tukas Xiaoyong.
ZTE sendiri saat ini dikatakan sudah masuk dalam posisi lima besar vendor ponsel dunia. Mereka baru saja menggeser Sony Ericsson dari posisi ke-5.
Nah, sebagai andalan tergressnya, ZTE sudah bersiap dengan handset Androidnya yang diberi nama Libero. Ponsel ini digadang akan masuk Indonesia di kuartal I 2011 mendatang.
Menggusung Android 2.2 Froyo, Libero dilengkapi layar 3.5 inch WVGA dan bertenaga chipset 600 MHz MSN7227.
Fiturnya dilengkapi dengan kamera 5 megapixel camera dan sudah mendukung GPS, WiFi, 3G HSDPA dan Bluetooth. Dari tampilan fisik, smartphone ini memiliki berat 110 gram and dimensi 114 × 57 x 12,7 mm.
( ash / fw )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar