OlivePad (eno/inet)
Jakarta - Pasar tablet Tanah Air kian ramai dengan hadirnya OlivePad. Sebuah tablet Android yang justru mengedepankan sisi aplikasi, bukan jeroan super canggih seperti pada umumnya. Lantas, seperti apa pengalaman menggunakan produk ini?
OlivePad memang terbilang baru bermain dalam industri komputer tablet. Produk hasil kolaborasi antara Olive Telecom dan Haier itu, coba pikat pengguna dengan beberapa fitur menarik. Salah satunya melalui aplikasi Ebook Reader yang diklaim berbeda dengan produk lain.
Iming-iming Konten Digital
Secara spesifikasi, tidak ada yang spesial dari produk ini. Malah bisa dikatakan, jeroan yang diusungnya berada di bawah rata-rata ponsel pintar terkini, semisal HTC Desire HD, Samsung Galaxy, atau bahkan tablet Galaxy Tab atau Dell Streak.
Prosesor yang digunakan hanya berlari di 600Mhz tipe MSM7227 dari Qualcomm. Memory RAM sebesar 512MB dengan 512MB kapasitas memori internal. Itu saja sudah cukup tertinggal dengan kebanyakan smartphone Android yang mengusung prosesor 1Ghz.
Namun kelemahan tersebut tampaknya cukup terobati dengan hadirnya aplikasi eBook. Bukan seperti aplikasi pada umumnya, eBook pada OlivePad 'direstui' oleh Depdiknas untuk diisikan beragam konten penunjang pembelajaran, seperi materi ujian akhir.
Selain itu, konten lain yang bisa didapat antara lain, majalah, buku pelajaran, hingga koran harian dari berbagai daerah. Tentunya pengguna bakal dikenakan biaya tambahan untuk membeli buku digital tersebut.
Performa Kurang Greget..
Oke, nilai aplikasi yang ada pada OlivePad memang merupakan nilai tambah, dan hampir belum ditemukan pada produk sejenis. Lalu bagaimana dengan performa produk ini? Kurang greget..
Ketika pertama menggenggam, detikINET sudah cukup familiar dengan antarmuka Andoroid di tablet ini. Ya, Olive sama sekali tidak melakukan perubahan terhadap user interfacenya, hanya beberapa fungsi tambahan seperti email, browser, yang diletakkan pada bagian kiri.
Bentuknya pun cukup sederhana. OlivePad memiliki kamera 3 megapixel di bagian belakang, slot SIM card dan memori di atas, serta beberapa tombol khas Android. Search, back, menu, dan home.
Usai melihat-lihat, detikINET langsung penasaran dengan performa produk ini. Mulailah menyentuh dengan memainkan beberapa aplikasi. Dan hei, produk ini sepertinya kurang responsif menerima sentuhan penggunanya.
Aplikasi yang disentuh tidak melulu segera terbuka, begitu pun perpindahan home screen dari kesatu, dua, dan seterusnya. Ada lagging alias terpatah-patah ketika menggeser setiap home screennya. Meski tidak selalu terjadi, namun pengalaman tersebut jelas mengganggu.
Meski demikian, kehadiran OlivePad memang bisa memanaskan persaingan tablet di Indonesia. Dengan banderol harga sekitar Rp 4,6 juta (termasuk internet unlimited 6 bulan) produk ini tampaknya cukup berkompetisi dari tablet lain di kelasnya.
Spesikasi:
- Sistem operasi: Android Froyo
- Prosesor: ARM 11 600Mhz
- Memory: 512RAM dan 512ROM
- Layar: 7 inchi, 800 X 400 pixel, kapasitif, mulitouch
- Kamera: 3 megapixel di depan, dan VGA di belakang
- Konektivitas: Wi-Fi, Bluetooth, 3G, GPS
- Baterai: Li-Polymer 3240mAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar