Jakarta - Pendapatan bisnis dari telepon kabel praktis tergerus sejak telepon seluler menjadi bagian gaya hidup masyarakat yang mobile. Selama ini, telepon kabel masih bisa bertahan karena masih digunakan di kalangan perkantoran.
Pendapatan Telkom dari layanan telepon kabel (fixed wireline) hingga Agustus 2010 tercatat mengalami penurunan 7,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini sebenarnya lebih baik dibanding pertumbuhan periode Agustus 2008 ke Agustus 2009 yang mencapai negatif 16,7%.
"Itu semua tidak terlepas dari berbagai upaya yang terus dilakukan Telkom melalui program-program perbaikan bisnis berbasis layanan telepon tetap," ujar Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication Telkom kepada detikINET, Jumat (28/1/2011).
Sejatinya, tren penurunan pendapatan maupun jumlah pelanggan telepon kabel merupakan kecenderungan yang melanda operator telekomunikasi global seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang diwarnai mobilitas tinggi.
Di Italia, selama tahun 2009 pertumbuhan pendapatan Telecom Italia dari sektor telepon tetap hanya mencapai minus 9,6% dengan pertumbuhan jumlah LIS (line in service) minus 7,5%.
Begitu pun dialami China Telecom, Telecom Malaysia, PLDT (Filipina), dan Telstra (Australia). Tahun 2009, China Telecom tercatat hanya membukukan pertumbuhan pendapatan minus 18,5% dengan pertumbuhan LIS minus 9,5%, Telecom Malaysia minus 9,3% dengan pertumbuhan LIS 0,6%, PLDT minus 3,5% dengan pertumbuhan LIS 1,9%, Telstra minus 4,9% dengan pertumbuhan LIS minus 1,7%.
"Pencapaian pertumbuhan tersebut sebenarnya belum tentu yang terburuk dibanding periode-periode sebelumnya," kata Eddy.
( wsh / ndr )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar