Situs yang dibuat untuk pencurian informasi atau data-data sensitif dengan toolkit otomatis ini juga menurun sekitar 39%, sementara URL unik berkurang sebesar 1%.
Selain itu, situs phishing dengan domain IP -- misalnya domain seperti http://255.255.255.255 -- menurun 49%. Layanan penyedia web menyumbang sebesar 12% dari keseluruhan kegiatan phishing, meningkat sebesar 19% dari bulan sebelumnya.
Selain itu, data yang didapat detikINET dari laporan bulan Symantec, Selasa (1/3/2011), ini juga mengungkapkan bahwa pemutusan internet di Mesir juga sempat mematikan spammer di negara tersebut.
Sayangnya Mesir tidak memberikan porsi yang signifikan terhadap volume spam secara global. Pasalnya kontribusi volume spam Mesir secara global hanya sekitar 0,1%.
( fw / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar