Jakarta - Sebuah film yang disebut sebagai dokumenter pertama mengenai social media di Indonesia bakal tayang perdana untuk publik di Solo, Jawa Tengah. Film ini bertajuk Linimas(s)a.
Film dokumenter garapan ICTWatch dan WatchDoc itu bakal tayang perdana di Rumah Blogger Indonesia, Solo, Jawa Tengah pada Senin (28/2/2011) malam.
"Maksud dari judul itu, adalah permainan kata dari 'linimasa' alias 'timeline' yang banyak digunakan dalam social media dengan 'massa'," ujar penggiat ICT Watch, Donny BU, menjelang persiapan tayang perdana.
Film yang juga dieja sebagai @linimas(s)a itu diharapkan bisa menggambarkan kekuatan gerakan sosial publik, baik online maupun offline.
Acara tayang perdana rencananya akan dibarengi diskusi yang menghadirkan Walikota Surakarta Joko Widodo yang aktif di Twitter lewat account @jokowi.
Film tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk operator telekomunikasi XL Axiata, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, Hivos dan detikcom.
Nantinya film ini akan ditayangkan juga dari kota ke kota. Selain, tentunya, di-upload ke internet.
"Siapapun boleh menggandakan dan mendistribusikan ulang film ini, selama tidak untuk keperluan komersial dan tidak menghilangkan credit title," tandas Donny.
( wsh / ash )
Film dokumenter garapan ICTWatch dan WatchDoc itu bakal tayang perdana di Rumah Blogger Indonesia, Solo, Jawa Tengah pada Senin (28/2/2011) malam.
"Maksud dari judul itu, adalah permainan kata dari 'linimasa' alias 'timeline' yang banyak digunakan dalam social media dengan 'massa'," ujar penggiat ICT Watch, Donny BU, menjelang persiapan tayang perdana.
Film yang juga dieja sebagai @linimas(s)a itu diharapkan bisa menggambarkan kekuatan gerakan sosial publik, baik online maupun offline.
Acara tayang perdana rencananya akan dibarengi diskusi yang menghadirkan Walikota Surakarta Joko Widodo yang aktif di Twitter lewat account @jokowi.
Film tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk operator telekomunikasi XL Axiata, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, Hivos dan detikcom.
Nantinya film ini akan ditayangkan juga dari kota ke kota. Selain, tentunya, di-upload ke internet.
"Siapapun boleh menggandakan dan mendistribusikan ulang film ini, selama tidak untuk keperluan komersial dan tidak menghilangkan credit title," tandas Donny.
( wsh / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar