HP (ist)
Jakarta - Sebuah penelitian oleh Forrester Consulting menunjukkan bahwa 69 persen dari pembuat keputusan dalam bidang TI, mengalokasikan seperempat dari anggaran tahunan untuk memodernisasi aplikasi. Dan 30 persen dari mereka pun menganggarkan biaya lebih dari 50 persennya.
"Perusahaan mengandalkan aplikasi untuk menjalankan fungsi penting bisnis. Peralatan yang sudah ketinggalan jaman, metodologi yang kompleks dengan teknologi yang selalu maju membuat Teknologi Informasi (TI) kesusahan dalam menyelesaikan aplikasi yang efektif," ujar Bill Veghte, executive vice president, Software and Solutions HP, sesuai keterangan yang diterima detikINET, Jumat (11/2/2011).
Terkait hal ini, Hewlett-Packard (HP) memperkenalkan unified system pertama di industri TI untuk mengelola siklus aplikasi serta layanan software lintas environment.
Hal tersebut bakal memungkinkan organisasi untuk mengatasi proses yang kompleks, dan mendukung pembaharuan serta transformasi portofolio aplikasi, yang dapat meningkatkan pertumbuhan, fleksibilitas dan inovasi perusahaan.
Untuk itu, HP memiliki solusi bernama Application Lifecycle Management (ALM) 11. Sistem aplikasi ini menyatukan dan mengotomatisasi kegiatan modernisasi aplikasi yang penting– secara menyeluruh dimulai dari manajemen kebutuhan, manajemen kualitas, manajemen kinerja dan manajemen rilis.
HP ALM 11 adalah sistem yang berbasis peran yang mendukung seluruh komponen dalam menjalankan proses aplikasi dan terintegrasi dengan kebanyakan perangkat pengembangan aplikasi yang utama.
"Solusi baru dari HP memungkinkan pelanggan untuk mempercepat penyelesaian aplikasi, dengan pengeluaran yang lebih rendah dan pencapaian bisnis tanpa mengorbankan kualitas," imbuh Bill.
( fw / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar