Pengumuman ini menjadi perhatian dunia karena diliputi muatan politis dan melibatkan para pejabat tinggi pemerintah Iran, termasuk Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Jika pengumuman semacam ini dikeluarkan negara lain, mungkin hanya akan menarik sedikit perhatian. Pasalnya, embargo dari Amerika Serikat akan menyulitkan Iran memperoleh komponen untuk merakit komputernya. Kemungkinan besar, Iran akan banyak membeli komponen tersebut dari pasar gelap.
Selain itu, negara ini juga menjadi sasaran empuk cyberwar, salah satunya berkaitan dengan Stuxnet yang konon berupaya menyabotase fasilitas nuklir di Iran.
Dilansir Computer World dan dikutip detikINET, Sabtu (26/2/2011), berdasarkan laporan media pemerintah resmi Iran, Ahmadinejad mendiskusikan proyek ini melalui video conference dengan para petinggi di dua universitas dimana sistem dua komputer tersebut akan diinstal.
Berbagai spekulasi menyebutkan, dua super komputer ini merupakan upaya Iran menunjukkan kekutan mereka di bidang IT setelah sistem pengendali nuklir mereka sempat diacak-acak Stuxnet.
Ada juga yang menyebutkan, ini adalah upaya rezim yang saat ini tengah berkuasa di negara itu untuk mengontrol wilayah yang menyebarkan ancaman terhadap pemerintah otoriter.
( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar