Menurut Djohan Tanuwidjaja, Direktur PT Alfa Dinamika Tripratama--salah satu pemasok teknologi LED di Indonesia, permintaan terhadap LED terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari sektor periklanan, perhotelan, dan pusat perbelanjaan.
"Aplikasi LED sangat luas, mulai dari untuk penerangan, otomotif, produk elektronik, hingga layar informasi publik atau media iklan. Hal inilah yang membuat permintaan terhadap teknologi itu sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, apalagi harganya sudah turun sekitar 50% sejak 2007," paparnya di Jakarta, Senin (21/2/2011).
Selain itu, lanjut Djohan, kesadaran konsumen terhadap produk yang ramah lingkungan meningkat, di samping lonjakan biaya akibat kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
"Usaha skala besar seperti pusat perbelanjaan dan industri berupaya menurunkan biaya listrik setelah PLN mencabut capping TDL, salah satunya bisa dengan beralih ke teknologi LED," ujarnya.
Menurut dia, LED menawarkan penurunan biaya listrik hingga 60%, meskipun harga produk itu saat ini relatif lebih mahal 3-5 kali dibandingkan dengan lampu konvensional. Namun demikian, seiring dengan banyaknya permintaan, maka harga produk perlahan akan turun signifikan menuju keseimbangan pasar.
"Di negara-negara maju, LED sudah menjadi tuntutan industri karena lebih hemat, ramah lingkungan, dan aplikasinya sangat luas," katanya.
Djohan optimistis permintaan LED di dunia akan terus meningkat dan menggantikan lampu konvensional dalam 10 tahun mendatang. Berdasarkan laporan BCC Research, nilai pasar global LED untuk penerangan diperkirakan mencapai US$5,4 miliar pada 2009 dan diproyeksikan naik menjadi US$8,2 miliar pada 2014.
Segmen terbesar kedua, yakni pencahayaan latar atau display backlighting, diprediksi mencapai US$1,6 miliar pada 2014, dengan pertumbuhan 11% per tahun, dari pencapaian 2009 sebesar US$933 juta.
Di segmen otomotif, nilai pasar LED diperkirakan US$267 juta pada 2009 dan diproyeksikan tumbuh 11,5% menjadi lebih dari US$1,3 miliar pada 2014. Penerangan umum, segmen dengan pertumbuhan paling tinggi yakni 16,4% per tahun, diprediksi memiliki nilai pasar US$1,2 miliar pada 2014 dari US$565 juta pada 2009.
( rou / rou )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar