Flare (Ist)
Jakarta - Matahari melepaskan kilatan api terbesar dalam empat tahun terakhir. Wartawan Science BBC News, Paul Rincon, menuliskan erupsi yang disebut X-flare, merupakan tipe terbesar, dan sejumlah gelombang dapat berpengaruh pada jaringan komunikasi di Bumi.
Peneliti Nasa dari Solar Dynamics Observatory (SDO), pesawat luar angkasa merekam kilatan sinar ultraviolet yang ekstrim dari cahaya Matahari.
Peneliti geologi Inggris (BGS) mengumumkan peringatan badai geomagnetik, dan mengatakan peneliti kemungkinan dapat melihatnya dari wilayah bagian utara Inggris.
Erupsi itu diperkirakan akan mengenai gelombang magnetik di bumi dalam beberapa hari, yang menimbulkan peningkatan aktivitas geomagnetik.
Kilatan api yang besar terekam pada pukul 09.00 pagi WIB, Selasa lalu (15/2), dan dapat dideteksi dari bumi.
Menurut Badan Luar Angkasa AS, aktivitas kilatan api matahari itu terjadi karena adanya peningkatan bintik matahari 1158.
Kilatan matahari disebabkan oleh pelepasan energi magnetik yang tiba-tiba yang tersimpan di atmosfir Matahari.
Data sementara dari pengamatan luar angkasa Stereo-B dan Soho menunjukan letusan terjadi dengan cepat, dan melepaskan partikel di angkasa.
Aktivitas matahari yang tidak terduga ini dapat diketahui melalui teknologi modern di Bumi, seperti jaringan listrik, sistem komunikasi dan satelit, termasuk sinyal satelit navigasi (sat-nav) yang digunakan di Bumi.
Peneliti BGS menyebutkan kondisi itu sama seperti yang terjadi pada masa Victoria.
Peneliti menambahkan penelitian tentang aktivitas Matahari di masa lalu dalam memberikan informasi untuk memprediski cuaca di luar angkasa pada masa mendatang.
Pada 1972, gelombang geomagnetic merusak jaringan komunikasi jarak jauh di seluruh negara bagian Illinois AS.
dan di tahun 1989, badai lain menyebabkan enam juta orang mengalami pemadaman listrik di provinsi Quebec Kanada.
( bbc / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar