Jakarta - Nama eksekutif Google, Wael Ghonim cukup semerbak dalam revolusi di Mesir. Setelah Husni Mubarak mundur, Ghonim pun berterimakasih pada Facebook.
Rupanya, meski ia merupakan Marketing Executive Google untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Ghonim tak menganggap jasa Google luar biasa besar dalam revolusi itu.
"Revolusi ini dimulai di Facebook. Saya ingin bertemu Mark Zuckerberg suatu hari nanti dan berterimakasih padanya," papar Ghonim dalam sebuah wawancara di CNN yang dikutip detikINET, Sabtu (12/2/2011).
Ghonim diketahui menjadi salah satu pendiri grup Facebook yang memprotes kekerasan polisi yang menyebabkan gugurnya seorang aktivis.
Grup itu disebut-sebut memiliki peran cukup besar dalam menyulut revolusi yang terjadi kemudian. Walau begitu, peran Google dalam revolusi juga tidak kecil.
Ketika Twitter tak bisa diakses di Mesir, para pengembang di Google membuat solusi alternatif agar para aktivis tetap bisa menggunakan layanan itu.
Di sisi lain, Google tak nampak memiliki sikap politik resmi soal kejadian di Mesir. Mereka lebih fokus pada prinsip kebebasan informasi dan akses internet.
"Kami sangat bangga pada orang-orang Google yang berdiri membela isu-isu tersebut," ujar Jill Hazelbaker, juru bicara Google, saat ditanya Reuters soal Ghonim.
( wsh / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar