"Admin situs PSSI masih bodoh juga ya, sudah dikasih tahu bug-nya (celah) tapi masih saja tidak di-patch (ditambal). Capek deh nih admin," gemas pelaku yang mengaku telah membobol situs PSSI kepada detikINET, Jumat (25/2/2011).
Ya, setiap tahun berganti, PSSI dinilai bak mendapat durian runtuh. Di saat itulah, organisasi olahraga yang dituntut untuk segera melakukan revolusi tersebut mendapat pasokan dana segar dari berbagai sumber.
Menurut Apung Widadi peneliti ICW yang tergabung dalam Save Our Soccer, untuk tahun 2011 saja, PSSI diperkirakan mendapat dana Rp 90 miliar dari APBN, dari FIFA USD 300 ribu (pembagian keuntungan penyelenggaraan Piala Dunia 2010), lalu sponsorship Rp 45 miliar.
"Selama ini kan PSSI tidak pernah transparan dalam mempertanggungjawabkan anggaran," ujar Apung ketika diwawancara detikcom beberapa waktu lalu.
Memang, dana yang harus dikeluarkan PSSI untuk menjalankan roda kompetisi sepakbola Indonesia dan membiayai Timnas Garuda juga tak sedikit. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah dana miliaran yang mereka dapat tak ada sedikit pun yang dialokasikan untuk pembenahan situs webnya?
Padahal di era informasi sekarang ini keberadaan situs dari sebuah organisasi termasuk hal penting. Apalagi jika organisasi tersebut menjadi badan olahraga yang sangat digilai penduduk suatu negara, seperti Indonesia.
Di media inilah PSSI sejatinya dapat mendistribusikan informasi seputar sepakbola nasional hingga berpromosi. Namun jika tools ini saja tidak diurus, bagaimana bisa dioptimalkan?
Nah, kini ketika gelontoran gerakan yang menuntut Ketua Umum PSSI Nurdin Halid beserta kroni-kroninya mundur jelas situs PSSI bakal menjadi salah satu sasaran tembak para peretas untuk melampiaskan kekesalan.
Namun sayang, situs PSSI yang beralamat di www.pssi-football.com tersebut dianggap kurang menantang untuk dedemit maya Indonesia lantaran mudah sekali ditembus.
"Situs PSSI gampang dibobol, banyak sekali bug (celah). Kami bisa dengan mudah memasukan script ke dalam databasenya," klaim pelaku.
( ash / eno )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar