"Memang tidak aneh itu. Memang Google bisa dibelokan oleh seseorang yang punya kemampuan, tapi tidak digunakan untuk hal yang positif," kata Roy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/2/2011).
Roy menilai, bagaimanapun SBY adalah presiden dan lambang negara, jadi tidak layak dipermainkan seperti itu. "Mari kita melakukan hal yang positif saja," imbuh anggota Komisi I DPR itu.
Roy menjelaskan, Google dapat dilakukan pembelokan untuk akses seperti itu dan hal tersebut bisa dibuat orang untuk mendiskreditkan orang lain.
"Sepanjang bukan lambang negara tak masalah. Bagaimanapun SBY adalah lambang negara. Tidak elok juga diperlakukan begitu. Menurut saya, meluruskan tidak perlu kita minta Google. Saya percaya banyak orang yang bisa membenarkan itu. Menurut saya Istana tidak perlu mengurusi hal itu. Banyak hal penting karena bagi pengguna internet hal semacam itu biasa," tuturnya.
Sebelumnya, ada yang jadi obrolan hangat hari ini di Twitter. Tak lain tak bukan adalah 'kebaikan SBY'. Banyak Tweeps yang mengabarkan keganjilan bila mengetik di Google dengan kata kunci 'kebaikan SBY', maka si mesin pencari akan bertanya, "Mungkin maksud Anda adalah keburukan SBY?"
Keanehan ini telah ramai dibicarakan sejak Minggu kemarin dan berlanjut hingga Senin (28/2/2011) ini. Google merekap jumlah kebaikan SBY ada di lebih 351 ribu artikel, namun pihaknya lebih merekomendasikan keburukan SBY yang hanya 58 ribu temuan.
Sejumlah Tweeps juga memention keanehan itu kepada orang dekat Presiden SBY, seperti ke akun @anasurbaningrum.
( van / fw )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar