Demikian disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Selasa (22/2/2011). Permata disebut sebagai bank pertama yang menerapkannya di Indonesia.
Lewat sistem tersebut, Permata disebut bisa menghentikan transaksi berisiko tinggi. Sistem intelijen dari Falcon Fraud Manager menggunakan model jaringan netral yang menganalisa perilaku transaksi dan pola belanja untuk menghasilkan skor resiko penipuan.
Leila Djafaar, Head Corporate Affairs PermataBank mengatakan penerapan sistem ini untuk melindungi nasabah dari ancaman penipuan kartu yang semakin meningkat.
"Dengan hampir 50 juta kartu kredit dan debit di Indonesia, manajemen pencegahan penipuan yang efektif untuk melindungi penerbit kartu dan konsumen kini semakin penting," kata Dattu Kompella, managing director and head of FICO for Australia, ASEAN and India.
Di Indonesia, Fico hadir melalui mitra Astra Graphia Information Technology (AGIT). Felix Dani, chief of partner relationship management, AGIT, mengatakan Falcon Fraud Manager memiliki kemampuan analitik real-time.
( wsh / wsh )
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai
BalasHapus"Sistem Intelijen Bantu PermataBank Jerat Penipu".
Dengan membaca artikel anda, pemahaman saya tentang intelejen menjadi bertambah.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Intelegen yang bisa anda kunjungi di www.chess.gunadarma.ac.id