(Ist)
Jakarta - Revolusi di Tunisia dan Mesir telah mengilhami negara di kawasan Timur Tengah lainnya melakukan hal serupa. Kali ini giliran rakyat Libya yang memanfaatkan Twitter dalam aksi mereka memprotes pemerintah.
Twitter, Facebook dan jejaring sosial lainnya diakui para pengamat memang memiliki andil dalam menggulingkan kekuasaan pemerintahan diktator di Tunisia dan Mesir. Maka pantas saja bila negara lain yang merasa senasib, meniru cara kedua negara itu memobilisasi gerakan revolusi.
Dilansir Digital Trends dan dikutip detikINET, Jumat (18/2/2011), para aktivis anti pemerintah Libya telah mulai menggunakan Twitter dan Facebook menyerukan reformasi dan mendukung upaya revolusi secara digital seperti di Mesir.
Sementara itu, dilaporkan kantor berita Al Jazeera sebuah grup Facebook yang diberi tajuk 'Day of Anger' telah merangkul lebih dari 10 ribu pendukung. Ada banyak akun grup serupa dan kebanyakan dibuat oleh para aktivis yang menamakan diri sebagai anonymous. ( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar