Ketiga platform tersebut coba dikampanyekan sang vendor network asal Swedia di ajang Mobile World Congress (MWC), Barcelona, Spanyol, baru-baru ini.
Nah, oleh Ericsson di Indonesia, pengalaman dari negeri matador itu coba ditularkan ke Tanah Air.
"Kami ingin membawa experience MWC di Barcelona ke Indonesia dengan memperkenalkan ketiga platform berjejaring tersebut," kata Hardyana Sintawati, VP Marketing Communication Ericsson Indonesia, kepada detikINET, Rabu (23/2/2011).
Dalam misinya untuk memperkuat network society, Ericsson berharap bisa menyatukan konsep mobility, koneksi broadband dengan teknologi Long Term Evolution (LTE), serta mobile cloud computing.
"Di masa mendatang, semua device memiliki kemampuan mobile. Di situ diperlukan perpindahan yang seamless, dari network operator ke jaringan WiFi, misalnya," kata Nana, panggilan akrabnya.
Dengan perpindahan jaringan yang seamless (mulus) tanpa putusnya koneksi, diperlukan sebuah sistim untuk interkoneksinya. Oleh Ericsson, teknologi ini mereka namakan Ericsson Device Connection Platform.
"Saat ini kita tengah menuju ke arah heterogen network, dimana semua perangkat mobile akan terhubung melalui jaringan apa pun," ucap Nana.
Untuk menunjang infrastruktur jaringan mobile, Ericsson kembali menekankan kehebatan dari teknologi 4G berbasis LTE yang telah digunakan di 11 negara dunia.
"Dengan LTE, kita bisa menyediakan akses broadband 164 Mbps yang bisa digunakan untuk koneksi data internet, maupun akses voice over LTE," papar Nana.
Platform lain yang coba diangkat oleh Ericsson adalah mobile cloud. Lewat teknologi ini, Ericsson coba memindahkan konsep cloud computing yang dilakukan melalui PC ataupun laptop, ke perangkat bergerak seperti ponsel.
"Kami telah memperkuat teknologi mobile cloud yang kami miliki dengan menggandeng perusahaan cloud Akamai sebagai aliansi bisnis strategis kami," tandas Nana.
( rou / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar