Investigasi yang dilakukan aparat terkait mengungkap bahwa sedikitnya 33 pekerja SEC melihat website berbau seks di komputer milik pemerintah. Beberapa di antaranya adalah karyawan senior dengan gaji tinggi, sampai dengan USD 200 ribu per tahun.
Dilansir United Press International dan dikutip detikINET, Kamis (10/3/2011), beberapa fakta yang terungkap memang mencengangkan. Seorang karyawan telah mengakui dia terkadang bisa menghabiskan 8 jam waktunya untuk mengakses dan mendownload pornografi via komputer kantor.
"Sungguh mengecewakan ketika seseorang yang seharusnya bekerja untuk kita malah menghabiskan waktu menyenangkan dirinya sendiri di kantor," ucap Kevin Evans, pengacara yang terlibat mengungkap masalah itu.
Memang ada sanksi tertentu yang diberikan untuk para karyawan yang terlibat, namun tidak sampai taraf pemecatan. Hal ini juga membuat Evans kecewa karena hukuman yang diberikan dipandang kurang berat.
( fyk / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar