Beruntung, dikutip detikINET dari PC World, Senin (7/3/2011), lunglainya saham RIM tersebut tidak terlalu signifikan. Yakni cuma mengalami penurunan 1,98 point atau setara dengan 2,9%, jadi menempatkan saham RIM di angka USD 66,47 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat lalu.
Pardy memang terbilang belum terlalu lama bergabung dengan RIM, yakni sejak tahun 2009 lalu. Namun melihat efek yang dihasilkan, sepertinya pasar menilai negatif kepergian sang bos marketing tersebut.
Terlebih, kepergian Pardy bertepatan dengan ketatnya persaingan di ranah smartphone yang menuntut BlackBerry harus terus inovatif dalam urusan produk, teknologi serta strategi pemasaran.
Belum lagi terkait isu seputar persiapan BlackBerry PlayBook. Dimana pasar sudah terlalu lama menunggu tablet PC besutan RIM itu sampai peluncurannya disalip oleh iPad 2.
Juru bicara RIM mengaku, Pardy meninggalkan jabatan yang sudah didudukinya sejak Desember 2009 itu karena alasan personal. Namun dia masih akan tinggal di RIM selama enam bulan sebagai masa transisi.
Pardy sendiri bukanlah orang baru di bidang consumer marketing. Sebelum bergabung bersama RIM, dia pernah bekerja di Coca Cola dan Nokia. Namun kini dia akhirnya memilih pergi.
( ash / fyk )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar