Menurut Steve Purdham, CEO situs layanan music streaming bernama We7, sebelum digaet oleh Nokia, daya tawar WP7 sebenarnya lemah. Mereka belum memiliki rencana strategis apa-apa, jadi hanya bisa menunggu kepastian.
Nah, ketika palu kerjasama antar Nokia-Microsoft resmi diketuk, posisi WP7 langsung berubah. Mereka akhirnya memiliki aliansi yang kuat untuk menembus pasar ponsel dunia.
Pasalnya, dengan resmi digaet Nokia, maka posisi OS mobile tersebut jadi lebih jelas dan malah akan menyelamatkan WP7 dari pasar yang kecil.
"Dengan tekanan dari Android dan iPhone, porsi WP7 di pasar akan menjadi lebih terbatas," ujar Purdham kepada Cnet dan dikutip detikINET, Senin (7/3/2011).
Nama besar Nokia pun dinilai lebih kuat ketimbang OS apa yang terbenam di handsetnya itu sendiri. "Pengguna akan membeli ponsel Nokia karena memang mereka pernah memiliki ponsel Nokia," imbuhnya.
Purdham menandaskan, dengan kolaborasi ini, para developer juga akan terpancing untuk menciptakan aplikasi yang berjalan di WP7 karena terpengaruh nama Nokia.
Meskipun ponsel keluaran vendor asal Finlandia itu belakang dianggap kurang berkilau di ranah smartphone setelah kewalahan diserbu deretan ponsel Android, iPhone dan BlackBerry. Namun yang pasti, Nokia masih punya nama di industri ponsel.
( ash / fyk )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar