Laporan itu perlu disampaikan pada SEC agar para investor mengetahui faktor-faktor risiko jika melakukan investasi. Salah satu poin dalam laporan ini di antaranya adalah software Windows Phone 7 dinilai belum matang. Wajar saja, OS ini memang baru dirilis akhir tahun lalu.
"Platform Windows Phone baru saja muncul, dengan adopsi dan awareness konsumen yang rendah dibanding platform Android dan Apple, dan kemitraan dengan Microsoft mungkin tidak sukses mengembangkannya menjadi platform smartphone kompetitif," papar Nokia mengenai risiko duetnya dengan Microsoft.
Nokia juga mengakui bahwa proses kesepakatan dengan Microsoft belum mencapai final. Dengan memilih WP 7, Nokia berharap dapat menjangkau pasar lebih luas dalam waktu cepat. Namun transisi ke WP 7 mungkin akan butuh waktu terlalu lama.
Dikutip detikINET dari PCWorld, Selasa (15/3/2011), Nokia menargetkan waktu 2 tahun untuk melakukan transisi ke Wp 7 sebagai platform primer mereka. Dalam masa ini, Nokia akan terus mendukung OS Symbian dan berharap bisa menuntun konsumennya untuk beralih ke handset WP 7 nantinya.
Dalam laporan itu, Nokia menyatakan pula soal tantangan yang mungkin mereka hadapi secara internal kala bermitra dengan Microsoft. Misalnya saja kesulitan mengubah budaya kerja agar duet dengan Microsoft berjalan efektif. Perubahan ini dinilai dapat membuat pekerja Nokia dilanda ketidakpuasan.
Kemitraan dengan Microsoft diharapkan dapat membuat Nokia bersaing lebih kuat di segmen ponsel cerdas. Ya, meski masih menguasai pasar ponsel dunia, mereka akhir-akhir ini cukup keteteran menghadapi serbuan Android, iPhone dan BlackBerry.
( fyk / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar