Jakarta - Pihak berwajib China telah menangkap 3.001 orang yang terlibat praktik jual beli barang 'kw' alias palsu tapi mirip aslinya. Tak hanya itu, sekitar 292 situs jual beli barang palsu pun ikut ditutup. Tindakan ini merupakan bagian dari kampanye memerangi pembajakan yang gencar dilakukan China sejak Oktober 2010. Muncul atas desakan Amerika Serikat (AS) dan negara lain yang menjadi partner perdagangan China, negeri tirai bambu ini berupaya membasmi keberadaan berbagai produk tiruan.
Dikutip
detikINET dari Business Week, Selasa (15/3/2011), aksi 'bersih-bersih' yang dilakukan China kali ini mengumpulkan 26 ribu ponsel bermerek Nokia dan Apple palsu, tiruan jam merek Rolex, tas Louis Vuitton, komponen otomotif, DVD dan bermacam pakaian merek terkenal.
"Perlindungan terhadap kekayaan intelektual sangat penting dalam membangun sebuah negara yang berorientasi pada inovasi dan mengubah citra China dari 'pencipta produk tiruan' menjadi 'pencipta inovasi'," kata Li Chenggang selaku Deputi Direktur Kementerian Perdagangan Divisi Hukum.
Dilaporkan pula oleh kantor berita Xinhua, 23 orang di Jingzhou, provinsi Hubei, ditangkap karena diketahui memproduksi obat-obatan palsu. Sebanyak 100 juta kapsul obat palsu yang diisi campuran serbuk gergaji dan tepung terigu dijual menggunakan merek obat ternama.
Obat-obatan tersebut diiklankan dan dijual melalui email dan internet. Namun hingga saat ini belum ada laporan keracunan akibat menenggak obat palsu tersebut.
( rns / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar