Dengan radius layanan sekitar dua kilometer, BTS ini menjadi salah satu dari BTS hidrogen Tri yang jumlah totalnya kini mencapai 472 unit. Sejak 2009, Tri konsisten terus memperluas penggunaan BTS hidrogen dan menambah jumlahnya.
Berdirinya BTS ini disebutkan Presiden Direktur Tri Manjot Mann merupakan wujud komitmen perusahaannya dalam penggunaan sumber energi ramah lingkungan.
"Kami berusaha meyakinkan masyarakat bahwa kami menggunakan teknologi yang bisa diperbarui. Ini sekaligus kontribusi kami dalam memperlambat dampak global warming," ujarnya dalam peresmian BTS hidrogen Tri tersebut, Rabu (9/3/2011).
Pernyataan ini diamini General Manager Technical Tri Iwan Rahadian dengan menyebutkan selain ukurannya yang tidak memakan banyak tempat, hasil operasional BTS ini pun mengurangi emisi gas karbon karena outputnya berupa air murni yang bersih bahkan bisa diminum.
"Kelebihan lainnya, selain tidak berisik, BTS ini pun mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yakni solar, yang selama ini digunakan untuk BTS," tambahnya.
Dalam peresmian BTS ini hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Kepada media, Tifatul menyebutkan langkah seperti ini didukung oleh pemerintah.
"Saya harap semua operator meniru langkah ini, menggunakan energi alternatif. Nanti kita arahkan dan semoga ini bisa menyerap tenaga kerja baru," tutupnya.
( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar