Seperti dikutip detikINET dari FoxNews, Senin (21/3/2011), kekecewaan tersebut disampaikan oleh asisten Kementerian Perdagangan AS, Lawrence Strickling. Kebijakan ICANN dinilai berlawanan dengan keinginan masyarakat global.
"Kami kecewa ICANN mengabaikan saran yang jelas dari pemerintah negara-negara di dunia, termasuk AS. Keputusan ini bertentangan dengan kemauan masyarakat global, dan akan membuka kemungkinan blokir internet oleh para pemerintah serta menyepelekan stabilitas dan keamanan internet," papar Lawrence.
Keputusan tersebut memang memicu kontroversi. Para pendukung mengatakan keberadaan domain .xxx akan memudahkan pemblokiran situs porno. Namun justru penolakan datang dari industri porno sendiri dan juga beberapa lembaga keagamaan.
Bagi pengelola website porno, mereka agaknya tidak mau keluar uang lagi untuk mendaftar ke domain baru tersebut. Sedangkan lembaga agama menilai hadirnya domain .xxx sama saja dengan sebuah pengakuan terhadap pornografi.
"Kebijakan AS sejak lama mendorong orang tua dan keluarga untuk melindungi anak-anak dari pornografi internet serta menyediakan tool dan edukasi yang efektif. Kami skeptis penambahan domain .xxx akan menyediakan perlindungan tambahan untuk anak-anak, malah sepertinya akan menimbulkan kebingungan," pungkas Lawrence.
( rou / rou )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar