Bandung - Dari sekitar 250.000 aplikasi yang tersedia di Android Market, masih sedikit yang buatan dalam negeri. Karenanya, Telkomsel bekerja sama dengan Telesindo Group menggelar lomba aplikasi android T-Market bertajuk "Dari dan Untuk Bangsa 2011".
Dalam sosialisasinya di Ruang Seminar, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, Telkomsel berusaha mengajak mahasiswa dan para pengembang aplikasi android untuk ikut kompetisi yang didukung oleh Telesindo Grup, FSRD ITB, Kemenkominfo dan id-Android ini.
Branch Manager Telkomsel Bandung Estining Putut mengatakan, saat ini smartphone berbasis android tidak hanya diminati oleh kalangan profesional melainkan juga anak muda. Namun selama ini aplikasi-aplikasi berbasis android ini dipenuhi oleh karya luar negeri sehingga penggunaan dan fungsinya masih tidak bisa terkontrol.
"Masih sedikit yang lokal. Banyaknya dari luar dan beberapa tidak sesuai dengan budaya dan etika kultur Indonesia. Karenanya kita berinisiatif untuk mendorong dan membangkitkan semangat karya anak bangsa dalam mengembangkan aplikasi android," katanya saat berbincang dengan detikINET usai sosialisasi yang diikuti oleh 200-an peserta.
Selain di ITB, sosialisasi ini sebelumnya dilaksanakan di Universitas Bina Nusantara Jakarta, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dari keempat kota tersebut, Bandung merupakan kota yang paling banyak pesertanya.
Antusiasme pengggiat TI dan mahasiswa Bandung dalam mengikuti sosialisasi ini diharapkan oleh Putut juga sebanding dengan banyaknya karya yang akan lahir dari Bandung dalam kompetisi tersebut. "Bandung gudangnya orang-orang kreatif. Semoga banyak yang ikut serta dan lahir juara dari sini," harapnya.
Kompetisi ini digelar mulai 22 Februari hingga 20 Mei 2011 dan berlaku untuk umum. Peserta pun tidak dibatasi untuk mengirimkan karyanya. "Nanti setiap aplikasi yang masuk akan mempunyai kesempatan untuk dipasarkan di T-Market," tukas Putut.
( rou / rou )
Dalam sosialisasinya di Ruang Seminar, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, Telkomsel berusaha mengajak mahasiswa dan para pengembang aplikasi android untuk ikut kompetisi yang didukung oleh Telesindo Grup, FSRD ITB, Kemenkominfo dan id-Android ini.
Branch Manager Telkomsel Bandung Estining Putut mengatakan, saat ini smartphone berbasis android tidak hanya diminati oleh kalangan profesional melainkan juga anak muda. Namun selama ini aplikasi-aplikasi berbasis android ini dipenuhi oleh karya luar negeri sehingga penggunaan dan fungsinya masih tidak bisa terkontrol.
"Masih sedikit yang lokal. Banyaknya dari luar dan beberapa tidak sesuai dengan budaya dan etika kultur Indonesia. Karenanya kita berinisiatif untuk mendorong dan membangkitkan semangat karya anak bangsa dalam mengembangkan aplikasi android," katanya saat berbincang dengan detikINET usai sosialisasi yang diikuti oleh 200-an peserta.
Selain di ITB, sosialisasi ini sebelumnya dilaksanakan di Universitas Bina Nusantara Jakarta, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dari keempat kota tersebut, Bandung merupakan kota yang paling banyak pesertanya.
Antusiasme pengggiat TI dan mahasiswa Bandung dalam mengikuti sosialisasi ini diharapkan oleh Putut juga sebanding dengan banyaknya karya yang akan lahir dari Bandung dalam kompetisi tersebut. "Bandung gudangnya orang-orang kreatif. Semoga banyak yang ikut serta dan lahir juara dari sini," harapnya.
Kompetisi ini digelar mulai 22 Februari hingga 20 Mei 2011 dan berlaku untuk umum. Peserta pun tidak dibatasi untuk mengirimkan karyanya. "Nanti setiap aplikasi yang masuk akan mempunyai kesempatan untuk dipasarkan di T-Market," tukas Putut.
( rou / rou )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar