"Masih ada guru-guru yang bahkan buka email pun tidak tahu. Nah, ini jangan sampai mereka (guru-red.) kalah sama muridnya," kata Vice President Corporate Secretary Telkomsel Joni Siswadi, di sela-sela pelatihan yang digelar di Hotel Aston, Menado, Selasa (15/3/2011).
Tak hanya karena alasan itu, Joni menambahkan bahwa pilihannya melatih pemanfaatan TIK bagi guru karena pendidik juga memiliki pengaruh yang luas ke masyarakat. Sehingga diharapkan bukan hanya di lingkungan sekolahnya saja, tapi juga di lingkungan masyarakat sekitarnya guru-guru tersebut dapat menularkan ilmunya.
"Guru memiliki pengaruh yang luas ke masyarakat dan efek multiplier yang besar. Sehingga diharapkan generasi mendatang bisa lebih memanfaatkan TIK," jelasnya.
Pelatihan untuk guru ini sebenarnya sudah dilakukan Telkomsel sejak tahun 2010 lalu. Untuk pelatihan di Manado kali ini digelar selama 2 hari dan diikuti oleh sekitar 200 guru dan 700 murid dari seluruh provinsi Sulawesi Utara.
Lebih lanjut Joni menjelaskan bahwa dalam program corporate social responsibility (CSR) ini segala macam materi pengajaran akan diberikan. Namun untuk sementara baru pelajaran matematika.
"Karena pelajaran inilah yang masih ditakuti oleh para siswa. Matematika masih menjadi momok. Melalui pelatihan ini, diharapkan baik guru ataupun siswa bisa menyukai dan akhirnya menguasai pelajaran ini," jelasnya.
Dalam pelatihan ini, para peserta dibagikan materi belajar yang dikemas secara menyenangkan dengan sentuhan teknologi. Materi ini juga mengajarkan para guru agar bisa membuat presentasi pembelajaran yang menarik dan interaktif. Selain itu juga dikenalkan situs komunitas untuk guru dan murid yang dibuat Telkomsel untuk mempermudah komunikasi antar mereka.
Dalam situs www.telkomselsahabatguruku.com ada sekitar 1.500 anggota yang terdaftar. Mereka bisa berinteraksi secara aktif dan dapat berbagi pengalaman serta wawasan antar sesama guru di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk murid, Telkomsel membuat situs www.sahabatpintarku.com.
"Saat ini baru guru matematika. Karena mata pelajaran ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi siswa karena dianggap sebagai bidang studi paling sulit. Tapi ke depannya kita akan rangkul guru-guru mata pelajaran yang lainnya," Joni menandaskan.
( afz / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar