Al-Fatih Ridha (stemchallenge)
Jakarta - Pepatah yang mengatakan buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya sepertinya berlaku untuk Muhammad Al-Fatih Ridha, anak Indonesia yang menjadi jawara game programming di Amerika Serikat.
Adalah sosok sang ayah -- Mohamad Ridha -- yang ternyata memperkenalkan pengatahuan soal game programming sejak beberapa tahun lalu sehingga memicu ketertarikan sendiri dari sang anak.
Ratu Vanda Wardani, ibunda Fatih mengatakan, ayah Fatih memang berlatar belakang pendidikan komputer dan saat ini tengah menyelesaikan studi S3 serta tetap aktif bekerja di bidang komputer di AS.
"Hingga akhirnya Fatih ikut lomba karena tertarik melihat iklan mengenai lomba tersebut di salah satu educational website di internet yang sering kami kunjungi (brainpop.com)," ujar Vanda, sapaan akrabnya kepada detikINET melalui surat elektronik.
Pada awalnya, lanjut Vanda, tak ada target muluk dari Fatih. Bocah 12 tahun yang sejak kecil tinggal di AS ini ikut lomba tersebut dengan niat mencari pengalaman dan belajar lebih jauh bagaimana mendesain dan membuat game. Dia tidak menyangka akan memenangkan lomba ini.
"Dia sudah terbiasa ikut kompetisi dengan anak-anak di sini (Amerika-red). Setiap tahun dia dan adiknya ikut kejuaraan catur tingkat state (negara bagian-red.), kadang mereka menang, tapi tak jarang kalah juga," lanjut Vanda, ibu rumah tangga yang mengajarkan anak-anaknya di rumah (homeschool) itu.
Sebelumnya, Fatih menjadi 1 dari 12 juara dalam kompetisi tingkat nasional game programming se-Amerika Serikat bernama National Science Technology Engineering Math (STEM) Video Game Challenge, yang diinspirasi oleh President Amerika Serikat, Barack Obama.
Fatih merupakan siswa grade 8 Homeschool di Beaverton, Oregon, AS. Ia mendesain dan memprogram game yang berjudul "Zuff's Adventure".
Game ini didesain dengan menggunakan game maker software dengan bahasa pemrograman GML (Game Maker Language) yang menceritakan petualangan karakter bernama Zuff.
( ash / eno )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar