GNU Artwork (cc/nevrax)
Sistem operasi yang Anda sebut Linux sebenarnya adalah bukan (hanya) sekedar Linux melainkan GNU/ Linux –setidaknya itu yang dikatakan Free Software Foundation yang dipimpin Richard Stallman. Kenapa bisa begitu?
Sistem operasi GNU –selanjutnya akan saya sebut GNU– yang bermula dari sebuah proyek bernama GNU Project adalah sebuah software sistem bersifat free yang lengkap dan kompatibel dengan Unix. Free di sini bukan berarti gratis seperti dalam ‘makan siang gratis’ melainkan berarti bebas seperti dalam ‘bebas berpendapat.’ Saya akan menjelaskan tentang free software di lain waktu.
GNU Project merupakan sebuah proyek yang diprakarsai oleh Richard Stallman di kampus MIT (Massachusetts Institute of Technology), tempat dimana Stallman bekerja, yang dimulai pengerjaannya sejak 1984. Cakupan GNU adalah kernel dan software pendukung seperti teks editor, shell, kompiler C, assembler, dan lain sebagainya sehingga menjadi satu kesatuan sistem operasi yang utuh.
Dengan tim yang bekerja secara sukarela dan mengerjakan bagiannya masing-masing, komponen software pendukung sistem operasi pun telah siap digunakan. Sayangnya software-software yang telah diintegrasikan dalam sistem GNU ini tidak dapat berjalan karena kernel yang dibuat dan diberi nama GNU Hard tidak siap untuk digunakan.
Secara kebetulan, setahun sebelum sistem GNU siap digunakan seorang mahasiswa di Universitas Helsinki berhasil membuat kernel mirip Unix yang bagus dan telah digunakan oleh banyak programmer. Kernel yang dibuat Linus Torvalds ini bernama Linux. Dari kolaborasi sistem GNU dan kernel Linux ini terbentuklah sistem operasi yang sempurna yaitu GNU/Linux.
Dari GNU/Linux ini kemudian muncul berbagai varian yang disebut distro seperti Slackware, Debian, Red Hat dan lain sebagainya dan telah digunakan di berbagai penjuru dunia. Distro-distro inilah yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan Linux.
Sebenarnya, apakah itu kernel? Bayangkan sebuah jembatan yang menghubungkan satu sisi lembah dengan sisi lembah lainnya. Itulah gambaran mudah sebuah kernel. Kernel merupakan sebuah penghubung yang sekaligus mengatur sumber daya mesin, dalam hal ini komputer, sehingga komputer mampu menjalankan program-program lain. Sama seperti halnya sistem GNU, kernel pun tidak mampu berjalan sendirian tanpa software lain. Kernel Linux bukanlah sistem operasi.
Sampai saat ini, penyebutan GNU/Linux masih menjadi kontroversi. Jika dihitung jumlah komponen maupun library GNU memang lebih dibandingkan dengan Linux seperti yang ada dalam Red Hat. Dari sini, beberapa orang mengatakan bahwa Stallman iri karena dia bekerja lebih banyak di GNU dan Linus Torvalds menikmati kejayaan dengan hanya menulis kernel yang tak seberapa.
Meskipun demikian, komponen atau library sistem GNU ternyata hanya ada di distro-distro yang lebih dikenal dengan Linux tersebut. Tidak satupun dari komponen maupun library GNU yang ditemukan dalam Android karena Google telah mengganti dengan komponen atau library yang dikembangkan sendiri.
Apapun sebutan yang Anda berikan, baik Linux maupun GNU/Linux, adalah sah-sah saja selama Anda mengerti apa yang Anda maksudkan dan tetap mengembalikan credit kepada pengembang. Saya sendiri kadang menyebut GNU/Linux dan kadang Linux saja.
Meminjam kalimat Jim Gettys, salah satu perintis dan pengembang X Window System: There are lots of people on this bus; I don't hear a clamor of support that GNU is more essential than many of the other components; can't take a wheel away, and end up with a functional vehicle, or an engine, or the seats. I recommend you be happy we have a bus.
Mari menikmati bus dan perjalanan ini sambil mendengarkan lagu The Gnu Song yang dibawakan oleh Flanders dan Swann!
Tentang Penulis: Ahmad Saiful Muhajir adalah penggiat dan pemerhati Open Source yang sebelumnya aktif di Jawa Tengah Open Source Center. Ia dapat dihubungi di http://saifulmuhajir.me atau melalui Twitter di akun @saifulmuhajir. |
( wsh / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar